Di bawah pohon yang rindang, Suzy terduduk dengan beberapa buku di sampingnya. Tangannya sibuk menulis di buku yang ia letakkan di atas pahanya. Entah apa yang ia tulis.
Lalu beberapa menit kemudian, Suzy melihat sepasang kaki yang terbungkus sepatu snikers di depannya. Suzy melihat dari ujung sepatu itu, lalu menuju kedua bola mata pria tinggi semampai yang berdiri dengan mengulam senyuman dibibirnya.
"Boleh aku duduk di sini?" tanyanya. Suzy memalingkan wajah dan menulis kembali.
"Aku Kris! Bukan Jungkook ataupun Taehyung yang kau benci. Ada apa denganmu?" tanyanya terheran karena Suzy mengabaikannya, tak seperti biasanya. Suzy maish sibuk menulis sementara Kris memilih duduk di samping Suzy.
Matanya mengintip aktivitas Suzy. Ia heran dengan sikap Suzy hari ini. Ada yang berbeda. O, ya. Kris sebenarnya hendak bertanya kenapa Suzy tak datang menemuinya kemarin malam.
"Aku kecewa padamu," tak menunggu beberapa detik Suzy langsung melirik Kris dnegan tatapan biasa. "Kenapa kau tidak datang?"
Suzy tersenyum tipis hingga memilih meluruskan garis lengkung di bibirnya. "Aku tidak mau mengganggumu dengan pacarmu."
Lalu Suzy mengambil beberapa buku yang tergeletak di atas rumput dan berdiri.
Selangkah meninggalkan Kris, ia menoleh ke belakang dan saat itu Kris pula tengah berusaha berdiri dan mengejarnya. "Satu lagi!" Kris menghentikkan langkahnya.
"Sepertinya bukan Jungkook lagi yang aku benci, tapi orang lain!" Disitulah Kris merasa dirinya yang disebutkan oleh Suzy diam-diam.
Suzy berjalan terburu-buru meninggalkan Kris.
"Suzy? Aku tidak mengerti yang kau maksud apa?" Teriaknya. Tapi sayang, bahkan punggung Suzy saja sudah jauh darinya.
"Apa jangan-jangan dia melihatku dengan Yeri yah." Ia mengusap dagunya lembut, mengingat kejadian kemarin malam saat dia bertemu Yeri sang mantan pacarnya.
.
"Joy!" Panggil Jungkook.
Gadis yang memakai rok rampel selutut itu menoleh ke belakang dan mendapati Jungkook berdiri dengan tersenyum-senyum.
Joy buru-buru mendekat, wajahnya muram dan seperti ketakutan melihat Jungkook. Ya, semua orang memang wajib takut pada Jungkook di sini.
"Ada apa denganmu?" tanya Jungkook dengan nada heran. "Aku punya sesuatu untukmu."
Jungkook membuka resleting tasnya, dia mengambil amplop coklat yang berisi beberapa lembar uang di dalamnya. Ia meraih tangan Joy dan meletakkan amplop itu di telapak tangan gadis itu.
"Apa ini?" tanyanya.
"Bayaranmu lah. Kau sudah bekerja dengan sangat bagus semalam. Aktingmu cantik!" Puji Jungkook seraya memberi dua jempol untuk Joy.
Memang benar, saat Kris mengirim pesan singkat pada nomor Suzy, ia langsung menghubungi Joy. Meminta gadis itu menemui Kris terlebih dahulu dan bermesraan dengan pria itu. Anggap saja sebagai balas dendamnya terhadap Kris.
"Itu, se-sebenarnya ...," gumam Joy dengan terbata-bata.
"Sebenarnya apa?" Jungkook mengerutkan dahinya heran melihat Joy yang tak biasanya gugup.
"Kemarin malam aku terjebak macet. Jadi saat aku datang ke sana sudha tidak ada Kris di sana." penjelasan Joy cukup membuat Jungkook kaget setengah mati. Pasalnya Suzy bilang gadis itu melihat Kris dengan wanita lain. Bahkan dia sendiri melihat meskipun dari jauh.
Ia pikir itu Joy suruhannya. Tapi ternyata bukan? Sungguh tuhan berpihak pada Jungkook sekarang.
"Jadi yang kemarin itu bukan kau?" Joy menggelengkan kepalanya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...