VKookZy 58

787 139 28
                                    

Sorry for typo....

Happy reading..
♡♡♡



Ia berlari, secepat dirinya menemukan Suzy dengan beberapa pria asing di hadapannya. Tatapannya tak suka dan mengintimidasi.

"Siapa kalian?" lalu Jungkook membungkukkan badannya sedikit dan menarik tangan Suzy yang saat itu tengah terduduk dijalanan, "ayo Suzy bangun. Tetap di belakangku!"

Suzy mengangguk paham dan dengan wajah panik ia berdiri di belakang Jungkook. Pria dihadapannya sekarang harus berusah sendirian menghadapi orang-orang yang bahkan tidak ia kenal sama sekali. Mereka terlihat seperti preman, karena saat Suzy tengah menunggu Jungkook membeli es krim, mereka tiba-tiba datang dengan wajah menyeramkan meminta dompet dan seluruh barang bawaan Suzy. Bisa dibilang mereka perampok. Suzy sempat menghalau namun tak berhasil dan mereka malah mendorong Suzy sampai jatuh hingga Jungkook keluar dan menghampirinya beberapa detik yang lalu.

"Siapa kau huh? Mau jadi pahlawan? Atau mau mati di tangan kami?" ucap salah satu pria asing itu.

"Kalian yang siapa!? Berani-beraninya mengganggu kekasihku." ucapnya dengan nada bicara ketus dan urat leher yang terlihat hampir muncul ke permukaan.

Mereka yang berjumlah tiga orang itu tertawa, tawa iblis yang membuat Jungkook muak.

"Kami? Kami penguasa di daerah sini. Siapapun yang berada di sini harus melewati kami, memberikan kami upeti."

"Astaga!" Jungkook mendongak ke atas menghirup udara lalu kembali melihat mereka semua. Dan tanpa peringatan terlebih dahulu, salah satu dari mereka langsung menghajar bagian perut Jungkook. Membuat pria itu tersungkur dan jatuh ke jalanan.

"Jungkook!" seru Suzy yang kemudian membantu pria itu bangkit kembali.

Jungkook memegangi perutnya diikuti suara tawa kebencian.

"Huh, beraninya kalian menghajar seorang Jeon Jungkook. Kalian tidak tahu siapa ayahku?" Jungkook sekarang sudah berdiri meski tertatih.

"Ayahmu? Haha," Mereka tertawa dan saling melihat satu sama lain, "Aku tidak peduli dengan siapa ayahmu."

"Sepertinya aku harus memberi kalian pelajaran satu persatu!" Jelasnya dengan nada tinggi.

Dan dalam sekejap, mata Jungkook dibutakan kebencian. Itu membuatnya menjadi brutal, menghajar mereka satu persatu. Dan mereka tak diam saja, mereka secara bersamaan mengeroyok Jungkook yang mulai kelimpungan. Menangkis, menghajar perut dan wajah mereka hingga menyebabkan luka. Salah satu dari mereka terkapar jatuh, yang lainnya terlihat murka dan menghajar wajah Jungkook sampai babak belur. Di tengah perkelahian itu, Suzy hanya bisa menjambak rambutnya sendiri dengan sedikit teriakan histeris ketakutan. Ia paling takut melihat sesuatu yang berbau perkelahian, apalagi yang benar-benar mengancam nyawa.

"Hentikan!" nihil! Teriakannya tak akan membuat keadaan membaik. Ia melebarkan matanya dan terlihat salah tingkah. Hingga matanya menemukan sebuah balok berukuran tak cukup besar tergeletak di dekat ban mobil milik Jungkook. Ia bergegas lari dan mengambilnya.

Ketika salah satu pria itu akan menghantam kepala Jungkook dengan sikunya, karena orang itu menjempir kepala Jungkook sekarang. Suzy lebih dulu memukul punggung pria itu dengan balok yang ia temukan. Membuat Jungkook terjatuh ketika penjahat berwajah oriental itu lunglai dan menjatuhkan diri beberapa saat. Tangan Suzy gemetaran hebat, matanya membulat dan membuang benda keras ditangannya ke sembarang arah. Suzy langsung mengalihkan pandangannya pada Jungkook yang sekarang terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya. Napasnya terasa sesak, dadanya sakit karena pukulan keras yang beberapa kali diberi orang-orang itu padanya. Suzy melipat kedua kakinya ke aspal, meraih kepala Jungkook dan menahannya dengan tangan kirinya tepat di atas kedua pahanya.

"Jung, kau tidak baik! Ayo pergi dari sini, bertahanlah sebentar!" Kata Suzy dengan suara panik berkalut rasa takut yang mendalam. Matanya yang berkaca-kaca membuat sudut matanya mulai mengeluarkan cairan bening itu.

Sekali lagi, Jungkook hanya terbatuk. Tak bisa banyak bicara. Ia hanya tergeletak begitu saja tanpa daya. Ia tak pernah berkelahi separah ini sebelumnya.

"Tenanglah. Aku akan baik-baik saja," gumam Jungkook dengan suara berat menahan sakit.

"Terkutuk kalian!" Teriak salah satu pria yang beberapa menit tergeletak itu. Berlari ke arah keduanya dengan pisau tajam ditangannya. Siap menusukkan benda tajam itu ke punggung Suzy.

"Suzy!"

Pekik Jungkook dengan tatapan tajam, mencoba bangkit dari dekapan Suzy. Ia menggunakan tangan kirinya untuk meraih tengkuk Suzy dan membuat kepala wanita itu menelusup di dadanya, sementara tangan kanannya menahan pisau tajam itu. Membuat telapak tangan kanan Jungkook berdarah hebat sampai menetes dan mengalir begitu banyak karena menggenggam pisau ditangannya. Suzy sadar ketika Jungkook menghentakkan dadanya, ia mendongak dan melihat ke atas tangan Jungkook. Darah! Suzy melotot dengan mulut terbuka lebar.

"Jungkook!" Seru Suzy menyebutkan nama pria itu dengan cemas. Ia meraih tangan kanan Jungkook dan melihat begitu banyak darah yang keluar dari telapak tangan pria itu. Hingga darah itu mengalir dibajunya sampai merembes. Ia menangis, menangis sejadi-jadinya, tak bisa membendung rasa takut dan khawatirnya, "aku mohon bertahanlah. Aku mohon, jebal!"



Hingga beberapa detik kemudian suara sirine terdengar nyaring ditelinga keduanya. Dan orang-orang itu segera kelimpungan dan berdiri hingga berlari secepat angin. Tak banyak yang dilakukan polisi, karena orang-orang itu berhasil kabur dan hanya menangkap satu dari tiga orang itu. Yaitu orang yang membawa pisau dan hendak menusukkannya ke Suzy jika saja Jungkook tak segera menahannya dengan tangannya. Polisi itu segera membawa penjahat biadab itu ke kantor polisi dan tak lama juga ambulance datang. DAMN! Jungkook masih tak percaya dengan apa yang dia lalui malam ini. Tapi dari banyaknya kejadian, Jungkook senang karena Suzy benar-benar mencemaskan keadaannya.

WTH?! Tentu saja Suzy cemas, dia tidak akan membiarkan seseorang yang dalam kesulitan begitu saja. Apalagi dia adalah Jungkook, seseorang yang selalu membuatnya merasa senang bercampur sedih.

Lalu darimana para polisi datang tiba-tiba? Apakah itu kebetulan semata? Tidak. Tapi masuk akal jika itu kebetulan, karena biasanya polisi berpatroli di jam-jam larut seperti ini. Tapi untuk sekarang tidak, ada seseorang yang mengabari polisi tentang kejadian yang menimpa Jungkook dan Suzy.

"Terima kasih atas bantuannya. Kalau tuan tidak menelpon kami, mungkin mereka sudah memakan korban lebih lagi."

"Tentu saja, ini sudah kewajibanku. Lagipula aku mengenal mereka. Terima kasih," ia membungkukkan badannya lalu menyalami anggota polisi berbadan kekar di hadapannya itu.

"Tuan mau aku antar? Aku tahu keberadaan keluarga Park Hee" Ia menggeleng.

"Tidak perlu, aku membawa mobil. Kau bisa kembali bertugas." Anggota polisi itu hanya tersenyum lalu meninggalkan pria muda yang ia sebut tuan itu. Suatu kehormatan jika bisa mengantar pria yang ia sebut tuan barusan. Karena tuan muda itu berasal dari keluarga berada, terkaya di Korea setelah keluarga Jeon Park Kim ayahnya Jungkook. Pria dengan tubuh yang lumayan ideal itu begitu baik meski kadang membuat beberapa orang muak dengan tingkahnya. Putra kedua dari keluarga Park Hee Chul, Park Jimin.

Ya, Jimin tak sengaja lewat dan melihat orang-orang yang berkelahi, itu kenapa dia segera memanggil polisi untuk datang. Meskipun ia terlambat, tapi usahanya perlu di acungi jempol.

.

Tbc.

Seriusan masih kurang fast ? Udah dua part sehari loh ini😅😂😂😥😥😒

Pokoknya kalo mau fast kudu komen dulu tiap part... wkwk 😆😅😅😏😏😎


♡Thanks♡

Let Go {VKookZy} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang