Perut Suzy kosong dari semalam. Ia tak sempat makan malam karena Jungkook yang membawanya ke tempat balapan. Bahkan es krim yang di beli Jungkook sudah tak tahu jejaknya bagaimana. Suzy terlihat menahan rasa sakit diperutnya, ingin pergi keluar tapi tak ada yang menjaga Jungkook. Ia tak mungkin membiarkan Jungkook sendirian diruangan ini. Tapi aku lapar. Jika Jungkook sadar bagaimana?
"Apa aku suruh Taehyung bawa makanan ke sini saja yah," kata Suzy bicara sendiri dengan tangan yang masih memegangi perut rampingnya. Ia terdiam lalu duduk di kursi dekat ranjang Jungkook, "tapi dia baru saja pergi. Pasti dia baru sampai ke rumah."
Suzy menghela napas, lalu melirik Jungkook. Ada yang aneh dengan Jungkook. Suzy seperti di perhatikan sedari tadi. Tapi jika melihat ke Jungkook, pria itu masih menutup matanya. Hati-hati!
Suzy memiringkan kepalanya lalu menatap wajah Jungkook diam-diam. Kedua bola mata Jungkook seperti bergerak. Suzy mulai menghela napas dan memalingkan wajahnya muak.
Sampai kemudian Suzy berkata, "bangun, Jung. Sudah pagi, kau tidak lelah tidur terus."
Jungkook tak menggubris sampai kemudian Suzy memilih bangkit dari kursi itu. Ia harus menghubungi dokter karena Jungkook masih belum sadar juga. Suzy mendorong kursi itu sedikit kebelakang, lalu memutar tubuhnya membelakangi Jungkook sekarang. Langkahnya tertahan ketika tangan yang Suzy rasa milik Jungkook menahan lengan kanannya. Suzy berbalik dan menoleh. Mendapati Jungkook yang masih menutup matanya sedangkan mulutnya berbicara.
"Jangan pergi! Kalau kau lapar kau bisa makan buah-buahan milikku," ucapnya seolah tahu ada buah apel dan jeruk di sana.
Suzy tersenyum, ia sebenarnya tahu kalau Jungkook sudah sadar beberapa menit yang lalu. Hanya saja Suzy malas menggubris dan membiarkan Jungkook. Hingga sedetik kemudian senyuman mengulum di bibir Jungkook, ia melirik Suzy. Lalu mencoba terduduk di atas ranjang, lagipula lukanya tak begitu parah sampai membuatnya harus terus tertidur disana.
"Jahat!" Suzy memukuli Jungkook dengan tawa kecil di wajahnya. Membuat Jungkook mencoba menahan lengan Suzy yang tengah brutal memukulinya.
"Aww, aww. Aku baru sadar dan kau malah memukuliku seperti preman semalam, dasar tidak tahu kasihan!" Seringai Jungkook.
"Untuk apa kasihan padamu, kau saja tidak kasihan padaku," gumam Suzy, melirih. Lalu Suzy memelankan nada bicaranya dan mulai tenang, "membiarkanku dalam ketakutan dan kau lama sekali sadarnya."
Dan dengan mudahnya Jungkook menjawab, "aku sengaja melakukannya."
Suzy benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir Jungkook. Apa dia bilang, sengaja? Bagus!
Suzy mengangkat tangannya yang mengepal siap memukuli pria brengsek itu lagi.
"Ampun, Zy. Sudah aku masih lelah," Jungkook memegangi tangan Suzy dan mendekapnya di dadanya, "aku melakukan ini untuk melindungimu. Jadi jangan pernah menyalahkan siapapun untuk ini. Apalagi menyalahkan dirimu sendiri."
Suzy hanya terkikuk, melihat betapa menyayanginya Jungkook. Ia lihat tatapan Jungkook yang benar-benar tak mau kehilangannya.
"Kau tahu tidak, sejak Taehyung mau pulang aku sudah sadar loh."
Suzy membuat lipatan di dahinya lalu sedetik kemudian dia membuka mulutnya dengan wajah mesem.
"Ahh, aku tahu kenapa kau sadar. Kau sadar saat Taehyung menggodaku, kan?" Terkanya. Di angguki oleh Jungkook cepat.
"Tentu saja. Sebenarnya aku mau menghajarnya tadi, tapi aku masih lelah. Jadi aku membiarkan dia menggodamu sebentar. Nanti kalau aku sembuh aku akan memberinya pelajaran." Jungkook dengan wajah menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfic"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...