Sorry for typo...
♡♡♡
Pagi ini tidak ada aktivitas lain yang Suzy lakukan selain selonjoran cantik di sofa ruangan keluarga dengan pandangan menatap layar televisi yang menyala, menampakan acara televisi yang ia sukai-Doraemon. Astaga, Suzy bahkan sudah menginjak usia dua puluhan dan dia masih gemar menonton acara kartun yang bahkan sejak dia kecil sudah ada, mungkin. Tapi setiap dia menonton kartun Jepang itu, ia selalu mengahayal berteman dengan Doraemon. Memanfaatkan kantong ajaibnya untuk meminta apapun yang Suzy inginkan, termasuk menginginkan pintu kemana saja. Senang bukan? Saat dia sedih, dia bisa pergi ke pegunungan atau ke tepi jurang dan lompat ke bawah. Duh. Beberapa menit hanya terdengar suara tawa dan krasak-krusuk plastik makanan ringan yang ia beli bersama Taehyung kemarin, menyomoti satu persatu makanan didalamnya.
Nyonya Jeon yang kebetulan datang dari rumah temannya hanya menatap jengkel putrinya, ia yakin hampir seratus persen kalau putrinya belum mandi sama sekali jika hari libur. Rambutnya yang agak acak-acakan, kusut, dan wajahnya yang terlihat kusam dan tak segar tapi masih cantik ketika ia menyungging senyuman melihat nyonya Jeon.
"Eomma, kau darimana sudah rapih? Tidak berselingkuh pagi-pagi kan?" Ia menatap padanya. Nyonya Jeon langsung memukul bibir Suzy kesal.
Kalau saja Suzy bukan putrinya sudah dia cibir sesuka hatinya, "jaga mulutmu! Keterlaluan yah. Hmm ... dimana kakak-kakakmu juga Seokjin?"
Suzy melayangkan pandangan ke atas, melihat kamar pintu kamar ketiga orang itu tajam. Kebetulan ruangan keluarga memang dekat dengan tangga.
"JUNGKOOK! TAEHYUNG! SEOKJIN! BANGUN!!!" astaga suara Suzy sudah seperti toa, menyakitkan di telinga ibunya.
"Jangan berteriak!" Nyonya Jeon mencubit pipi Suzy membuatnya berdecak kesal, "datangi kamarnya satu persatu!"
"Apa?" Suzy melotokan matanya, salivanya tertahan dan ia menghela napas kasar.
.
Suzy mengetuk keras pintu kamar Jungkook yang lebih dulu ia datangi. Sebentar, ada suara air mengalir samar-samar didalam sana. Sepertinya Jungkook sudah bangun. Baguslah. Sekarang pintu Taehyung, Suzy mengetuknya keras membuat si penghuni kamar bergusar tak nyaman.
"Tae, bangun! Sudah pagi, apa tidak ada aktivitas lain selain tidur huh?" ia malah mengomeli pria yang berselimut tebal didalam sana.
Suzy berkacak pinggang, mendengus kesal lalu menendang keras pintu itu. Ia mendorong pintu itu kedalam, yang lebih dulu mengintip adalah kepalanya. Ia melihat pria itu terbaring membelakanginya. Ia membuka pintunya lebih lebar lalu berjalan perlahan ke sana.
"Tae!" gumamnya kecil.
Yang di panggil hanya bergumam kecil. Membalikkan tubuhnya mencari posisi nyaman.
"Sudah pagi. Bangun pemalas!" Suzy menarik selimut Taehyung yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Berisik sekali," lirihnya, kini dengan suara beratnya yang khas. Terdengar seksi saat dia bergumam melirih seperti tadi.
Taehyung merebut selimut ditangan Suzy yang semula menutupi seluruh tubuhnya. Ia menggigil kedinginan, sepertinya dia masuk angin karena semalam pulang larut. Sementara Suzy hanya terdiam sesaat, melihat isi kamar Taehyung yang diatas nakas terdapat poto keluarganya yang terlihat bahagia.
Mata Taehyung masih sayup malas, ia menggaruk lehernya kasar. "Tolong kembalikan selimutku, kau tidak tahu aku sedang tidak enak badan?"
"Apa peduliku, kalau sakit ke rumah sakit saja. Ayo bangun biar ibu mengantarmu," Suzy menarik tangan kanan Taehyung sekuat tenaga, membuat terputus-putus. "A-yo bangun, aku tahu kau itu pura-pura sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...