Ini adalah musim semi pertama Jungkook dengan dua harta berharganya yang baru. Satu pangeran dan seorang ratu. Nampak manis bukan?
Ketiganya pergi menghabiskan waktu untuk jalan-jalan ditaman. Suzy yang berjalan di samping Jungkook yang tengah mengais baby Ji Kook ditangannya. Ia benar-benar tak bisa jauh dari putra kecilnya. Meskipun umurnya sudah menginjak usia yang beberapa bulan, Jungkook masih menganggapnya bayi kecilnya yang baru lahir. Kerap kali dia membantu Suzy menyuapi baby Ji kook. Bahkan dia tak sungkan belajar memandikan putranya. Dia benar-benar banyak berubah sekarang. Dia sudah menjadi dadyable bukan?
"Berat tidak? Kalau berat sini, biar aku yang mengais Ji Kook," sahutnya, ketika mendapati Jungkook yang seperti kelelahan mengais putranya.
Ia menggeleng seraya menyunggingkan senyum.
"Tidak. Aku suka, kok. Lagipula dia putraku. Aku tidak pernah merasa lelah mengurusnya. Apalagi jika bersamamu," godanya. Sengaja membisikan kalimat terakhirnya di telinga Suzy. Membuat pipi Suzy memerah tiba-tiba.
"Ahh, itu baru suami yang baik. Baguslah. Lain kali kalau aku suruh bawa kereta bayi menurutlah. Dasar nakal. Aku tidak tega melihatmu kelelahan," protesnya. Mengerucutkan bibirnya ke arah Jungkook lalu menghentakkan kakinya pergi.
Eh, kenapa dengannya?
Satu jam berlalu, ketiganya mulai merasa lelah. Ji kook yang puas bermain dengan kedua orang tuanya tertidur pulas dipangkuan Suzy. Mereka sebenarnya hari ini akan pergi berpoto keluarga. Tapi karena Ji Kook tidur, jadwal ditunda entah kapan. Mengingat bagaimana Ji Kook rewel ketika di atur. Persis seperti ayahnya yang sulit sekali di atur.
"Sepertinya pemotretan kita tunda dulu, Ji Kook tidur pulas sekali. Kalau dia bangun pasti menangis," ucap Jungkook. Membagi fokusnya pada lalu lalang jalanan di depannya dengan kemudi stir dan pada Suzy yang duduk di sampingnya dengan putra kesayangannya.
"Aku juga sudah lelah. Aku mau tidur. Ini juga sudah sore. Kau tidak pergi ke restoran?" tanya Suzy dengan suara pelan. Takut jika Ji Kook merasa terganggu dengan suaranya.
Jungkook tak menoleh, hanya menggeleng. Lalu membelokan kemudi stirnya ketika kediaman keluarga Jeon sudah di depan mata.
"Aku juga mau tidur. Aku mau tidur dengan kalian berdua," jawabnya dengan tatapan menggoda.
"Baguslah. Nanti kita bisa bergantian menjaga Ji Kook. Aku bisa mandi dan kau jaga putra kita. Ibu sedang keluar." Suzy berujar santai. Tubuhnya agak terhentak ketika Jungkook mengrem mobilnya saat tepat di halaman rumah mewah mereka.
Jungkook terdiam, membuka sabuk pengaman miliknya lalu memutar tubuhnya ke belakang dan mengambil tas berisi pakaian ganti Ji Kook selama mereka bepergian tadi.
"Mandi bertiga juga boleh!"
Suzy menjatuhkan rahangnya. Lalu memukul lengan Jungkook yang tengah berusaha mengambil barang tersebut.
"Dasar mesum!"
"Jangan berteriak!" serunya. Memperingati Suzy ketika Ji Kook bergusar kecil mendengar suara Suzy yang agak meninggi tadi, "kau bisa membangunkan Ji Kook nanti."
.
Sesuai kesepakatan, Jungkook dan Suzy setuju untuk saling berbagi waktu. Menjaga Ji Kook bergantian. Dan ada saat dimana mereka memang menjaga putranya bersama-sama. Semuanya terasa begitu cepat. Keluarga Jungkook yang semakin terlihat harmonis dan bahagia. Tak ada masalah apapun. Karena masalah sekecil apapun mereka selalu membicarakannya baik-baik.
Mungkin itulah kunci bahagia mereka. Saling percaya, mau bicara, dan sedikit bumbu pertengkaran masa muda mereka, sudah biasa bukan? Bahkan adu mulut adalah makanan mereka sehari-hari sebelum menikah bahkan sampai sekarang mereka punya anak selalu banyak berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfic"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...