Sorry for typo...
♡♡♡
Setelah selesai mandi, Jungkook langsung bersiap untuk keluar. Hari ini dia tidak pergi kemanapun, ia ingin tiduran santai dirumah atau main keluar. Kebetulan juga hari ini adalah jadwal bolos kuliahnya lagi, tidak juga. Ia memang agak sakit perut karena kemarin siang dia meninggalkan Suzy dan yang lainnya ke Bar dan banyak minum karena stress. Jungkook membuka pintu kamarnya pelan, mengintipkan kepalanya keluar melihat situasi. Aman! Ayahnya sudah berangkat bekerja.
Setiap langkahnya begitu tenang, ia tak mau siapapun melihatnya ada di rumah padahal seharusnya dia kuliah.
"Jungkook?"
Mata Jungkook seketika membulat kala mendengar seseorang menyebutkan namanya begitu lembut. Ia menutup erat kedua matanya lalu berbalik. Nyonya Jeon yang tengah memegang pakaian Jungkook dan Taehyung.
"Masih dirumah, belum berangkat kuliah?" Sial! Jungkook kalau jujur sudah yakin ibu tirinya akan mengadu pada ayahnya. Jadi Jungkook tengah berpikir sekejap.
"Ahh, aku sakit perut. Perutku terasa sakit dari pagi. Jadi aku," ucapnya terhenti lalu tangannya memegang perutnya.
"Kau sakit?" nada wanita paruh baya itu terdengar cemas.
Jungkook hanya mengangkat kedua alisnya lalu menurunkannya kembali, "Ya, sepertinya."
Nyonya Jeon langsung melingkarkan sebelah tangannya di lengan Jungkook, sementara tangan sebelahnya memegangi baju. Ia memapah Jungkook masuk ke kamar dan menyuruhnya berbaring.
Eh kenapa malah begini?. umpatnya dengan tatapan heran.
Setelah Jungkook terduduk di atas kasurnya, Nyonya Jeon buru-buru menaruh baju putranya di samping Jungkook. Lalu dia keluar, entah kemana.
"Tunggu sebentar, ibu akan buatkan makanan hangat untukmu."
"Tapi," wanita itu terlanjur keluar dari dalam kamar. Rencana Jungkook menjadi berubah haluan begini, padahal niatnya dia ingin berpura-pura sakit dan ingin pergi ke rumah sakit sendirian lalu dia bisa bebas bermain diluar.
Jungkook terpaksa diam, menggaruk tengkuknya. Lalu tangannya menyenggol beberapa tumpuk baju yang beberapa menit lalu dibawa oleh nyonya Jeon. Ia mengambil sebuah kaos berwarna hijau miliknya. Lalu ia membuka lipatan yang sepertinya habis di setrika itu. Hidungnya mencium bau wangi yang lembut, lalu ia mulai mencium baju itu. Menutup matanya dan merasakan aroma berbeda dari baju-baju itu. Sangat tenang, entah kenapa Jungkook merasa senang karena melihat baju-bajunya menjadi rapih dan wangi semenjak kehadiran ibu barunya itu. Mungkin hati Jungkook mulai terketuk oleh sikap lembut ibu tirinya yang selalu perhatian padanya.
Beberapa menit berlalu, nyonya Jeon datang membawa bubur hangat ditangannya dan segelas air jahe. Terlihat dia meniupi makanan itu sepanjang langkahnya ke kasur Jungkook.
"Apa ini?" Tanya Jungkook, melirih.
"Ibu membuat bubur. Jika Suzy sakit perut, dia selalu meminta dibuatkan bubur hangat agar perutnya membaik dan selalu dibuatkan air jahe," ucapnya seraya meniupi sesendok bubur ditangannya.
Jungkook hanya menatap kedua mata nyonya Jeon diam-diam saat wanita itu lengah.
"Ayo buka mulutmu!" dan anehnya Jungkook tiba-tiba menurut dan membuka mulutnya tak sadar. Seperti magic, sikap apapun mampu membuat seseorang berubah. Sekeras apapun dia jika kita menyikapinya dengan baik sudah pasti perlahan akan luluh.
Jungkook mengunyah cepat dan segera menelannya. "Kenapa mau menjagaku? Aku kan tidak pernah baik padamu."
"Saat dua orang sudah terikat, semua yang berhubungan dengannya pun akan terikat. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri, aku selalu bilang padamu kan?"Jungkook mengangguk. "Aku selalu senang melihatmu dan Tae, aku pikir memiliki satu anak perempuan adalah lebih baik. Tetapi saat aku melihat kalian berdua, aku akan mengatakan bahwa memiliki putra begitu menyenangkan. Dia bisa menjagaku dan Suzy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...