Sorry for typo...
♡♡♡Dengan tergesa-gesa dan dikaluti rasa takut bercampur emosi, Taehyung berlari menyusuri lorong rumah sakit. Hendak menemui Jungkook yang sekarang tengah di tangani oleh dokter di sebuah ruangan. Langkah yang secepat air terjun, air mata yang sederas angin. Ia begitu merasakan sakit ketika mendengar saudaranya masuk ke rumah sakit, ia begitu menyayangi Jungkook. Bagaimanapun sikap kakaknya pada Taehyung, dia tetap menyayangi Jungkook sebagai kakaknya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia hanya tinggal dirumah sendirian, meskipun pada kenyataannya mereka tak pernah terlihat baik-baik saja.
Ia berbelok ketika mendapati belokan di sudut lorong. Mengantarkannya pada gadis yang tengah terduduk di lantai dengan kedua kaki yang ia peluk erat. Taehyung yang semula berlari mendadak menghentikan langkahnya. Napasnya terengah-engah, hoodie yang ia pakai sekarang begitu berantakan dan kusut. Dan rambutnya yang menjuntai sedikit menutupi dahinya yang semula kering kini terlihat basah oleh keringat di pelipisnya. Ia menghela napas, mencoba mengatur oksigen dalam dirinya sebelum ia memilih berjalan dan melipat kedua kakinya dan terduduk di samping Suzy.
Ia menangis, Suzy. Matanya merah sembab dan wajahnya terlihat menahan rasa sedih itu sendirian. Taehyung yakin, Suzy begitu terpuruk dan merasa ketakutan. Taehyung menoleh, ia mengusap air matanya lalu menarik kepala Suzy dan menelusupkannya di dada bidangnya. Menepuk lembut bahu kiri Suzy dengan tangannya.
Taehyung menunduk, mencoba melihat wajah Suzy. "Tenanglah, dia baik-baik saja. Kau tahu dia pria yang kuat kan?"
Tapi yang Suzy jawab bukanlah kata iya, melainkan suara isakan tak tertahankan. Membuat Taehyung semakin mendekap Suzy, mendongakkan wajahnya menatap langit-langit sementara dagunya di atas kepala Suzy.
"Jangan menangis, kau tidak tahu saja kalau Jungkook tidak pernah suka melihat orang yang dia sayang menangisinya. Kau tahu apa katanya?" Suzy terlihat lebih tenang, lalu menengadah melihat wajah Taehyung penasaran. "Katanya itu buang-buang waktu. Kau hanya boleh menangis saat,"
Suzy mengerutkan dahinya, terlalu tak sabar menunggu lanjutan kalimat Taehyung yang tiba-tiba tertahan dan membeku.
"Saat apa?" Suzy bersuara, melirih sendu.
Belum Taehyung menjawab, dan sedetik kemudian dokter yang menangani Jungkook keluar dari ruangan. Membawa kabar baik kalau Jungkook tidak begitu mengalami luka parah sampai menyebabkan Jungkook koma. Hanya jahitan di telapak tangannya dan di beberala bagian seperti kepalanya yang terkena pukulan-pukulan keras sampai lecet. Setelah dokter itu pergi meninggalkan Suzy dan Taehyung, keduanya langsung memilih masuk dan melihat keadaan Jungkook. Taehyung membuka pintu itu terlebih dahulu dan mempersilahkan Suzy untuk masuk, baru dirinya membuntuti dari belakang. Yang pertama Suzy lihat adalah seorang pria yang berbaring tak berdaya dengan selang oksigen di mulutnya. Pakaian berwarna putih dengan motif bulat-bulat kecil itu menjadi pakaian khas rumah sakit dimana Jungkook dirawat. Suara alat-alat medis yang beberapa menempel di tubuh Jungkook semakin membuat pria itu terlihat jelas mengalami keadaan yang sulit. Sudut mata Suzy mulai berair kembali, membuat hidungnya merah. Ia menutup wajahnya lalu dengan langkah seberat batu, ia berjalan mendekat. Dan di belakangnya ada Taehyung yang menutup pintu kamar ruangan Jungkook. Menatap jelas kakak lelakinya yang begitu ia sayang sekaligus menyebalkan itu begitu tenang tanpa suara. Taehyung menerka jelas jika Jungkook melihat dirinya datang bersama dengan Suzy, pria yang sekarang terkapar itu akan marah-marah dan mengomelinya karena dituduh merebut Suzy darinya.
Taehyung mematung, sampai berujar di dalam lubuk hatinya, "Jung, kenapa kau bisa sampai begini sih."
"Apa kita perlu menghubungi ayah dan ibu, mereka harus tahu!" ucap Suzy sesaat setelah dia memilih menarik sebuah kursi di dekat ranjang Jungkook dan terduduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...