"Suzy!"
Ia terkerjap dan bangun dari tidurnya, terpaksa meninggalkan mimpinya yang indah beberapa detik yang lalu karena teriakan ibunya dari bawah sana.
Suzy mengacak-acak rambutnya lalu wajahnya kasar. "Kenapa ibuku selalu berteriak. Padahal aku mau tidur siang, aku hanya tidur empat jam semalam."
Ia menyingkirkan selimutnya lalu merangkak turun dari ranjang seperti bayi. Memakai sendalnya lalu segera turun.
"Suzy apa kau melihat coklat sebatang di dalam kulkas?" tanyanya ketika Suzy sudah di hadapannya.
Suzy melotot, hanya memutar kedua bola matanya ke segala arah. Dan menggigiti kuku telunjuk tangan kanannya. Suzy baru ingat, semalam dia stress memikirkan begitu banyak tugas kuliah yang menumpuk. Jadi dia turun ke bawah mencari sesuatu yang manis, dan menemukan sebatang coklat berukuran tak cukup besar. Ia memindahkan coklat itu dalam beberapa menit ke perutnya.
"Hehe ...," Suzy mengulum senyum dan gelak tawa membuat nyonya Jeon heran, "semalam aku stress berat bu. Aku kan harus mencari sesuatu yang manis saat stress. Tidak ada makanan Taehyung di kulkas, jadi aku memakannya saja."
Nyonya Jeon hanya membuka mulutnya lalu merapatkannya segera dan tangannya erat menjewer telinga putrinya sampai membuat Suzy merengek minta ampun.
"Anak nakal kau, ya. Suzy kau itu tidak boleh makan coklat malam-malam. Kau juga harus tahu coklat itu untuk membuat kue hari ini," jeweran tangan nyonya Jeon mengendur saat Taehyung turun dari lantai dua dan melihat Suzy yang sedang ia tarik telinganya.
Taehyung hanya tertawa puas, mentertawakan Suzy yang kala itu menyeringai ke Taehyung.
"Kyaa! Berhenti mentertawakanku ya!"
Nyonya Jeon menarik tangannya kembali dan memperhatikan Suzy seksama. Meletakan kedua tangannya dipinggang dan hanya menggeleng, sementara Suzy hanya mengusap telinganya yang sehabis di tarik ibunya.
"Sekarang Tae, antar Suzy beli coklat di minimarket."
"Eh?" Taehyung berdecit kesal dan mendatarkan wajahnya.
"Aku tidak mau, aku mau tidur lagi."
"Dasar Beruang kutub!" cerca Taehyung.
"Diam kau!" Suzy menyeringai.
"Sudah hentikan. Cepat beli coklatnya. Ibu akan membuat kue untuk menyambut kedatangan putra bibi Kim."
Dan keduanya terkejut mendengar pernyataan wanita paruh baya itu. Terutama Taehyung yang langsung memprotes.
"Tidak perlu repot-repot. Orang itu makan pasir saja sudah cukup," cerca Taehyung, "memangnya siapa dia mau dibuatkan penyambutan segala. Dia kan bukan raja atau presiden. Hanya manusia biasa yang terlalu kurang ajar."
"Bukan putra bibi Rexa?" tanya Suzy lebih jelas.
Taehyung menimpali kesal, "namanya kan Kim Rexa. Dia lahir di Amerika makanya diberi nama Kim Rexa."
Suzy hanya manggut-manggut paham.
"Jangan begitu, dia kan keluarga kita!" seru nyonya Jeon.
.
.Sampai di minimarket pun, keduanya masih ribut memperdebatkan coklat mana yang akan dibeli. Yang jadi masalahnya bukan coklatnya yang mana, melainkan bentuk coklatnya. Taehyung hanya ingin yang biasa saja, tapi Suzy menginginkan coklat bentuk hati. Taehyung tak terima, dia berpikir Suzy itu terlalu berlebihan. Memberi coklat berbentuk hati yang dia tahu untuk menyatakan perasaannya atau untuk orang tersayang.
"Sudah beli yang biasa saja, jangan pakai bentuk begitu," ucap Taehyung mengambil beberapa bungkus coklat.
"Aku mau yang ini saja," ucap Suzy mengambil coklat berbentuk hati yang terbungkus kemasan berwarna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfic"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...