"Mau aku nilai tidak masakanmu?"
Kalimat Jungkook membuat Suzy menghentikan aktivitasnya dengan sendok ditangannya. Taehyung yang duduk di seberang meja hanya menoleh.
"Tidak perlu. Aku yakin kau akan memberiku nilai jelek sekali pun makanan yang aku buat enaknya luar biasa," ucapnya, agak menyombong.
"Enaknya luar biasa?" Jungkook menutup mulut dengan telapak tangannya, sementara bahunya berguncang. Dia menahan tawa. Di ikuti Taehyung yang hanya tersenyum.
"Kenapa? Memang enak kan?" tanya Suzy sinis.
"Tidak enak, bodoh!" cercanya. Suzy tidak tahu saja kalau sebenarnya Jungkook hanya bercanda.
"Ya sudah sana pergi jangan makan-makananku."
"Astaga, Zy. Kenapa kau menyeramkan huh?" kata Jungkook dengan garpu ditangannya yang selalu dia angkat naik ketika bicara.
"Karena kau menyebalkan. Perbaiki sikapmu kalau mau menikah denganku!" Jungkook tercengang. Hanya membuka mulutnya lebar dan memandang wanita di sampingnya heran.
"Tunggu, tunggu. Tadi kau bilang apa?" tanya Jungkook, pura-pura tuli. Kemudian ia juga meletakkan siku tangannya di atas meja makan, lalu menopang kepalanya disana, "memangnya aku mau menikah denganmu?"
Oh, sialan. Jungkook benar-benar mengatakan kalimat Suzy malam lalu. Hebat!
"HYAA!" suara Suzy begitu tinggi, "itu kalimatku gila! Aishh ...,"
Taehyung tak kuat berlama-lama disini, dia harus mencari tontonan lain. Tapi tontonan apapun di televisi, dari dulu sampai sekarang mereka pacaran, Taehyung lebih suka menonton keributan antara Suzy dan Jungkook. Lebih nyata dan alami dibanding keributan di dalam drama, true?
"Jadi, kenapa kalian harus di takdirkan untuk bersama?" timpal Taehyung. Suzy dan Jungkook menatap murka pria yang memasang wajah imut itu sekarang.
"Itu takdir. Kau tidak tahu takdir, ya? Sayang sekali hidupmu kalau begitu." Jungkook akhirnya malah menyinyir Taehyung.
Taehyung memutar kedua bola matanya, lalu bergerutu kecil dan memakan roti di atas piringnya dengan rakus, "aku salah bicara sepertinya."
"Heh, Tae. Jadi mau siapa yang lebih dulu menikah?" tanya Jungkook.
"Kalian saja. Kau kan yang lebih tua dariku. Setelah itu buatkan aku keponakan yang lucu dan tampan menawan sepertiku," godanya seraya menempelkan kedua telunjuknya di pipinya. Membuat Suzy tiba-tiba memasang ekspresi menggelikan.
"Kalau anakku sepertimu, aku pastikan aku akan membuangnya ke tempat sampah!" Jungkook menyeringai.
"Sudah hentikan." Suzy melerai perdebatan sebelum memanjang dan berakar kemana-mana.
.
Akhir-akhir ini Suzy selalu menghabiskan makanan dirumahnya. Membuat berat badannya hampir naik. Itulah yang Suzy rasakan hari ini, perutnya terasa begah. Ia malas kemanapun. Ia bahkan tidak mau pergi ke kampus karena kepalanya yang terasa pening.
"Ayo pergi, kita terlambat nanti."
Jungkook, memakai pakaian rapih. Sudah sangat bersemangat pergi ke kampus. Sakit? Tidak. Hilang ingatan? Juga tida. Ia memang semangat kuliah karena ayahnya akan mengizinkan dia dengan Suzy pacaran dan kelak menikah kalau dia rajin kuliah dan mau melanjutkan bisnisnya.
Membosankan!
Itulah yang Jungkook rasakan, tapi demi Suzy dia lakukan apapun. Itu tidak buruk juga. Hanya duduk dantai di kelas dan mendengarkan dosennya mengoceh seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...