Sorry for typo....
♡♡♡"Bagaimana tentang pekerjaanmu, kau menyukainya?" tegur sapa itu menjadi hal pertama yang dilakukan tuan Jeon ketika keluar dari kamarnya dan bergabung dengan yang lainnya diruangan keluarga.
Pasti tuan Jeon bicara pada Jungkook, siapa lagi bukan? Taehyung dari tadi siang sibuk dengan urusan di kampusnya. Oke, tuan Jeon menatap putranya dengan tatapan menunggu.
Jungkook terlebih dahulu menyeruput kopi di cangkirnya.
"Biasa saja," singkat. Sesingkat Jungkook melahap camilan milik Taehyung yang tergeletak di meja.
"Bagaimana dengan Tzuyu?" pertanyaan itu kembali di lontarkan. Membuat Jungkook malas menjawab kembali.
"Bagaimana, apanya?" tanyanya sok tidak tahu, padahal dia paham betul kemana arah pertanyaan ayahnya.
"Dia menyenangkan bukan, dia pasti cekatan. Kalian seharusnya lebih dekat setelah ini ...," tuan Jeon menghentikkan ucapannya ketika ia tersadar akan sesuatu.
Astaga!
Aku hampir keceplosan!
"Kenapa berhenti bicara? Setelah ini apa?" Jungkook tiba-tiba bersikeras ingin tahu.
Membuat Suzy dan Taehyung ikut menoleh dengan tatapan sama seperti Jungkook. Penasaran dicampur takut.
"Ayah, aku mohon jelaskan pada kami. Sebenarnya apa rencana ayah dan tuan Park sampai harus menyuruh Jungkook dan Tzuyu bekerja bersama, huh?"
Entah datang darimana keberanian Taehyung bicara begitu. Yang jelas, Taehyung sudah merasa tak nyaman jika melihat Jungkook bersama kekasihnya. Meskipun dia tahu Jungkook akan tetap mencintai Suzy. Tapi bukankan manusia tempatnya khilaf?
Ia tak mau mengambil sesuatu yang berakhir penyesalan.
"Apa maksudmu?" Sekarang pertanyaan tuan Jeon di barengi tawa kecil, itu mengelak!
"Tae benar, ayah. Sebenarnya aku mencium sesuatu yang ayah sembunyikan. Ini seperti kesengajaan. Kau menyuruhku bekerja dengan Tzuyu dan mendekatkan Suzy dengan si brengsek Kim myungsoo dan Jimin. Jelaskan padaku sekarang, atau aku benar-benar tidak akan menganggapmu!" ancamnya. Sangat berani setelah urat malunya terputus. Ia tak peduli siapa lelaki di hadapannya. Ia terlalu muak dengan basa-basi ayahnya.
"Ada apa, itu hal biasa. Apa itu masalah untuk kalian?" tanya tuan Jeon tanpa merasa bersalah.
"Tentu saja itu masalah ayah!" Taehyung terkeukeuh dengan nada bicara merajuk.
"Jangan katakan padaku, kalau ini semua adalah rencana perjodohan?!" terka Jungkook. Seribu kali lebih cepat dari dugaan tuan Jeon bahwa putranya akan secepat itu menarik kesimpulan.
Sekarang lelaki paruh baya itu tersudut. Ia hanya berdehem. Lalu terlihat salah tingkah.
"Ya, sebenarnya tuan Park menginginkan Suzy menjadi menantunya. Itu kenapa dia ingin menjodohkan Suzy dengan Myungsoo."
Tubuh Jungkook terasa melemas seketika. Ia tak percaya jika ketakutannya benar. Sebenarnya Jungkook menebak bahwa Jimin yang akan dijodohkan dengan Suzy. Tapi ternyata si brengsek direktur Kim yang bergelar raja jalanan itu. Terkutuk!
"TIDAK!" tiba-tiba Jungkook menolak dengan nada bicara lebih tinggi. Bangkit dan duduk ke dekat Suzy.
Kemudian Taehyung yang sedari tadi terdiam dan menunduk mulai memberanikan diri berbicara kembali, "dan ayah menjodohkan Tzuyu dengan ... Jungkook?"
Tuan jeon menoleh lalu mengangguk tanda 'iya'.
Taehyung menghela napas. Menyandarkan tubuhnya ke sofa yang ia tempat sekarang. Menatap jengah langit-langit dan mengacak-acak wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...