Sorry for typo...
Oh iya, aku bikin part ini sambil dengerin lagu BTS 'Tear "the truth Untold ft Steve aoki" loh. Coba kalian juga denger, soalnya melow" bahagia gimana gitu pas wkwk... nanti kalo lagunya habis ulangi lagi aja wkwk 😅😂😂
♡♡♡
Entah apa yang terjadi, tapi Suzy merasa cemas ketika mendapati Kris yang berada beberapa meter di depannya. Ah, Suzy baru melihat pria itu. Kemana saja dia, menghilang sejak dia memfitnah Jungkook waktu itu. Apa dia sembunyi? Entahlah. Bukan itu yang Suzy pikirkan sekarang. Ia hanya merasa cemas melihat keadaan Kris, wajahnya putih pucat dan langkahnya terlihat lesu. Sampai kapanpun dia tak akan tahu jika tidak menghampirinya dan bertanya. Ya, sikap perhatian Suzy memang selalu datang tiba-tiba.
Suzy melangkah lebih dekat, langkahnya pun terlihat ragu. Ia lebih dulu mengawasi sekitar, ia takut ada Jungkook melihatnya bersama Kris.
"Kris?" Suzy menyahut nama pria itu lembut. Kris langsung menoleh dan benar saja, sepertinya Kris tidak baik.
"Suzy? Kita tidak bertemu beberapa hari, kau apa kabar?" ia masih sempat tersenyum menyapa Suzy. Sementara Suzy langsung meletakkan punggung tangannya di dahi Kris, dia demam.
"Kau sakit?" terkanya setelah ia simpulkan Kris memang sakit.
"Tidak, aku baik. Hanya sedikit pusing. Setelah bertemu denganmu aku semakin baik." seperti biasa, bualan manis yang sekarang muak di dengar Suzy. Membuat wanita itu berdecit dan menyeringai pada Kris.
"Cih, jangan pernah berkata begitu lagi. Ayo ikut aku, kau harus minum obat." Suzy menarik tangan Kris. Dan pria itu hanya bisa mengikuti langkah Suzy terpogoh.
Ada bangku kosong di taman kampus, mereka duduk disana seraya menikmati cuaca yang cukup sejuk. Suzy membuka resleting tasnya, mengambil sebuah pil obat dan air mineral dalam botol. Itu adalah obat pusing yang selalu dia bawa kemana-mana, karena dia selalu merasa pusing jika kelelahan. Sebenarnya ibunya melarang Suzy bergantung pada obat, tapi daripada Suzy minum ramuan tradisional lebih baik menelan obat.
Suzy memberikan obat dan air itu pada Kris yang terduduk di sampingnya. "Ini, minumlah agar pusingmu mereda."
Kris melihat dua benda ditangan Suzy. Menyunggingkan senyuman lalu segera meminumnya sebelum Suzy banyak bicara. Dan Suzy hanya menatap lurus kedepan dengan kedua telapak tangannya menyentuh bangku dan sesekali mengayunkan kedua kakinya.
"Terima kasih, aku sudah lebih baik. Mau jalan denganku tidak?" Suzy menoleh malas.
"Tidak, terima kasih. Aku terlalu sibuk bersama Jungkook, Taehyung dan Seokjin juga yang lainnya. Aku juga harus bekerja." ucapan Suzy membuat Kris terdiam dan mengerutkan dahinya.
"Kau marah padaku?" Suzy menoleh ketika mendengar suara Kris yang mencurigainya.
"Tidak, aku hanya sedang kesal saja. Aku masih tidak menyangka kau menjadikanku taruhan," Kris ternganga tak percaya, sibuk berpikir dari mana Suzy tahu soal itu.
"Da-dari mana kau tahu?" Tanyanya gugup.
Suzy menoleh seraya tersenyum simpul dan menajamkan matanya. "Aku itu Bae Suzy. Pendengaranku tajam. Saat malam dimana kau menawarkan taruhan itu, aku ada disana, aku mendengar semuanya. Aku hanya berpura-pura saja." Kata Suzy menjelaskan serinci mungkin. "Aku juga tahu kalau kau menawarkan aku dan Sejeong sebagai bahan taruhan dan Jungkook dengan bodohnya memilihku dan membiarkan ... Sejeong jadi taruhan."
Kris semakin gugup, dia bingung harus menjawab apa ketika Suzy juga tahu yang sebenarnya. Masalahnya bukan lagi di sejeong, kini berada di Suzy. Pria itu yakin kalau Suzy akan membencinya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...