Dan yang dilakukan Jungkook bersaudara itu hari ini adalah membolos. Itu memang tidak terdengar mengherankan bagi Taehyung apalagi Jungkook yang memiliki jadwal bolos tersendiri. Tapi untuk kali ini Suzy dan Seokjin dilibatkan dalam jadwal bolosnya. Menurutnya hari ini tidak akan banyak hal penting dikampus, jadi dia mengajak yang lainnya bermain ke wahana roller coaster dan banyak lagi.
"Aku tidak ikut bermain yah, aku tidak suka permainan seperti ini." Taehyung memecah suasana hening diantara mereka yang tengah menatap ke atas melihat beberapa orang diatas sana dengan suara-suara yang menjerit dan terdengar mengerikan.
"Dasar pengecut!" cerca Jungkook yang mengalihkan pandangannya pada Taehyung.
"Bukan pengecut, kau kan tahu dari dulu aku tidak suka naik wahana begini. Jadi tidak ada alasan untukmu menyebutku pengecut." Taehyung berujar senang.
Dan disatu wajah pria tampan lainnya, Seokjin yang terlihat seperti memiliki teman langsung menimpali, "Kau sungguh tidak suka naik wahana seperti ini, Tae?"
Taehyung menoleh lalu mengangguk.
"Aku tidak suka."
Jungkook yang tengah bersidekap santai menurunkan kedua tangannya lalu melihat Suzy yang sedari tadi mengerutkan dahinya ketika melihat orang-orang disana berteriak.
"Kau berani, kan?" kata Jungkook dengan nada bicara seperti menyudutkan Suzy.
Suzy hanya susah payah menelan salivanya, menghilangkan kegugupannya seketika.
"Berani. Kau jangan lupa dengan janjimu yah. Kalau aku berani naik ini, kau harus membuatku senang seharian." Seringainya.
"Tenang saja, tidak perlu kau suruh pun aku akan selalu membuatmu senang." Jungkook menarik tangan Suzy tiba-tiba.
Taehyung yang tengah terdiam malas berpikir sejenak. Jika dia tidak ikut maka Jungkook akan bebas berdua dengan Suzy dan membuat kenangan manis bersamanya, tapi jika dia ikut? Bahkan waktu kecil saja Taehyung sampai mengompol ketika baru menaiki wahana itu.
"Sudah ayo ikut saja. Ini menyenangkan, kau tidak mau kan sampai Jungkook berduaan dengan Suzy?" kata Jin mengompori, "aku sih tidak mau. Aku masih harus merebut perhatian Suzy."
"Ayo, naik. Wahana seperti ini tidak ada apa-apanya. Akan aku taklukan," Taehyung berujar semangat seraya menatap tajam wahana bernama roller coaster itu.
Karena Jungkook lebih dulu naik, jadi dia duduk disamping Suzy sementara yang lainnya dibelakang. Permainan dimulai. Ketika benda itu bergerak naik ke atas, jantung mereka seolah ikut naik dan hampir mau berhenti berdetak. Semuanya berteriak dan menutup matanya. Jungkook yang ternyata lebih takut dibandingkan Suzy sedari tadi berteriak lebih keras. Tapi tidak sekeras Seokjin dan Taehyung dibelakang.
"Eomma!!! Aku masih mau hidup." Seokjin berteriak begitu keras ketika benda itu naik turun. "Aku masih harus menaklukan hati Suzy. Astaga! jantungku mau lepas."
"Ya ampun kenapa seperti ini. Aku menyesal! Aku mau turun." Teriak Taehyung yang menyesal sudah sok berani naik wahana menegangkan.
"Aaa ... apa tidak bisa pelan-pelan saja jalannya!" Kata Jungkook berteriak ditengah ketakutannya.
Dan Suzy yang berada disampingnya menoleh seraya tertawa kecil meskipun terlihat jelas dimatanya rasa takut yang berlebih. Tapi melihat Jungkook begitu ia malah senang.
"Kau ada benarnya juga, lebih baik pelan-pelan asal sampai." Sambung Suzy cepat.
Jungkook menoleh. "Sampai kemana?!"
"Berhenti bicara! Aku sedang takut sekarang." Suzy malah berseteru dengan Jungkook.
Mesin wahana itu sudah mati, itu tandanya sudah selesai. Jungkook dan yang lainnya mulai turun. Wajah mereka terlihat begitu lelah karena harus berteriak dan hampir mmebuat pita suara mereka putus. Darah sudah seperti tidak mengalir lagi sekarang. Jungkook menuntun Suzy keluar dari arena wahana. Sementara Seokjin berlalu, mungkin dia mau muntah karena perutnya yang mual sedari tadi. Taehyung sendiri lebih memilih menenangkan diri terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fiksi Penggemar"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...