Sorry for typo...
♡♡♡
Tatkala membuka matanya, Suzy lebih dulu melihat Jungkook yang berdiri di depan ranjang. Ia memegang kepalanya dan mencoba berganti posisi menjadi duduk. Jungkook langsung menghampiri Suzy saat melihat wanita itu sudah sadarkan diri.
"Syukurlah kau sudah sadar," Suzy tak menggubris dan lebih dulu melihat sekelilingnya.
Pandangannya yang semula masih kabur sekarang sudah kembali dengan normal.
"Kau membawaku pulang?" Nada bicara Suzy terdengar panik. Ditambah lagi kedua mata Suzy yang melebar bulat melihat Jungkook.
"Iya, aku membawamu pulang."
"Kau gila? Kau bisa membuat ibuku pingsan," gerutu Suzy.
Pingsan? Begitulah adanya, nyonya Bae begitu menyayangi putrinya. Ia tak pernah mau hal buruk menimpanya. Pernah dimusim dingin dua tahun yang lalu Suzy pulang dengan luka dilututnya, ia terjatuh karena jalanan yang licin juga bersalju.
Sampai dirumah ibunya menangis dan membawanya ke rumah sakit. Padahal ia hanya tergores sedikit. Itu kenapa Suzy begitu syok saat tahu dirinya di bawa pulang.
"Tapi dia baik-baik saja. Dia memang menangis, tapi tidak lebay sepertimu sampai pingsan."
Sampailah pukulan keras menimpa punggung Jungkook. Saat sakit saja Suzy masih bisa membuat orang lain merengek. Apalagi saat sehat, remuk sudah tubuh Jungkook.
"Jangan memukulku!" serunya seraya mengusap punggungnya, meskipun tak begitu sampai tepat ditempat pukulan Suzy tersebut.
"Dimana ibu?" Suzy menatap ke arah pintu. Tak ada yang membuka pintu besar itu.
"Dia sedang menyiapkan bubur untukmu."
Lima menit kemudian, suara ketukan keras membuat Suzy dan Jungkook mengalihkan pandangan mereka pada pintu.
Setelah suara ketukan, sekarang pintu itu terbuka dan membawa sosok baru yang hangat dan penyayang dimata Suzy.
"Eo, ayah. Kau sudah pulang?" Suzy tersenyum riang lalu melambaikan tangannya. Jungkook yang duduk di sampingnya hanya melihat geli tingkah Suzy.
"Ayah pulang cepat karena mendengar kau terluka sayang," seraya mengusap lembut surai hitam Suzy. Sangat lembut seperti sutera dan jangan lupakan shampo yang selalu dipakai Suzy agar rambutnya selalu wangi.
"Aku terlalu kuat untuk terluka," gumam Suzy.
"Cihh! Lalu tadi itu apa? Kau pingsan?" seringai Jungkook yang sedari tadi menahan emosinya melihat sikap Suzy yang menyebalkan.
Suzy mengangkat tangannya, ingin menonjok wajah Jungkook untuk membalas dendam.
"Lalu kenapa dengan pipimu?" Tuan Jeon menolengkan wajah Suzy ke kiri. Sebisa mungkin Suzy hanya menutup mata lalu mencari alasan.
Jungkook si pelaku hanya terdiam, dia pasti takut ayahnya akan menghajarnya habis. Tapi ia tak bisa berbohong, itu memang kesalahannya. Jadi seberat apapun itu, Jungkook ingin mengatakan sejujurnya agar lebih baik.
"Itu adalah," ucapan Jungkook terhenti tiba-tiba.
"Aku jatuh ke aspal!" sambung Suzy. Meyakinkan ayah tirinya bahwa dia benar-benar jatuh.
"Tapi kenapa bisa sampai begini?" Tuan Jeon memegang pipi Suzy kembali untuk memastikan.
"Namanya juga jatuh ke aspal, ayah. Pasti begini akhirnya, kalau mau akhir yang indah jatuh cinta saja," tuan Jeon baru sadar Suzy begitu pandai membuat seseorang tertawa. "Eh jatuh cinta juga sama saja menyakitkannya. Iya kan Jung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfic"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...