SORRY FOR TYPO!
♡♡♡
"Jungkook, ayah mau bicara denganmu," sahut tuan Jeon, melirih kemudian pergi ke ruangan kerjanya.
Jungkook sempat menoleh. Sampai kemudian ia menghela napas, lalu membuntuti ayahnya. Meninggalkan, nyonya Jeon, Suzy dan Taehyung yang sedang duduk di ruangan keluarga itu. Suzy melirik ke arah kepergian Jungkook sekilas lalu ke arah ibunya.
Wajah Suzy terlihat cemas ketika ayahnya memanggil Jungkook untuk menghadapnya. Dan kecemasan itu segera pergi ketika tangan ibunya memegangi tangannya yang nampak gugup. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum sebelum merapikan rambut Suzy.
"Kenapa, wajahmu terlihat cemas?" Suzy membalas senyuman ibunya lalu memalingkan wajahnya melihat Jungkook yang sudah menaiki tangga di sana.
"Ayah mau bicara apa dengan Jungkook?" tanyanya penasaran.
Nyonya Bae hanya tersenyum lalu memukul telapak tangan Suzy dan bangkit seraya mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja.
"Dia akan baik-baik saja."
Wanita itu bergegas pergi dan ia lupa akan sesuatu. Jadi ia memutar tubuhnya dan menyahut Suzy juga Taehyung.
"Tae!" serunya. Membuat Taehyung mendongakkan wajahnya santai, "tolong antarkan makanan ke rumah tuan Park yah. Dengan Suzy juga."
"Dalam rangka apa memberi mereka makanan?" tanyanya penasaran. Lalu mengepal kedua tangannya yang saat itu menunukkan kepalanya, "mereka orang kaya, tidak mungkin kekurangan makanan, kan?"
Nyonya Bae refleks tertawa, mencoba menahannya. Namun ucapan Taehyung benar-benar membuatnya ingin tertawa.
"Tidak dalam rangka apa-apa. Antarkan saja, agar keluarga kita bisa semakin dekat. Kata ayahmu begitu!"
Taehyung paham sekarang siapa dalang dibalik ini semua. Itu adalah lelaki paruh baya yang Taehyung sebut ayah.
"Ya, baiklah."
Bagi Taehyung itu tidak masalah. Karena dia bisa bertemu dengan Tzuyu, sang kekasih. Tapi Suzy? Ia bahkan harus bertemu Kim Myungsoo si mata jelalatan. Pria yang selalu menggodanya. Lalu Jimin? Suzy yakin dia anak baik-baik. Meskipun kemungkinannya hanya beberapa persen. Jadi tidak masalah bertemu pria itu.
Dan di sudut lain rumah keluarga Jeon. Sepasang mata saling menatap kebingungan. Tak banyak yang terjadi diruangan kedap suara ini selain helaan napas beberapa kali dari Jungkook yang ternyata di paksa untuk mengurus restoran yang sedang di pakai Suzy untuk tempat bekerja beberapa hari.
Jungkook memang tidak suka berbisnis. Tapi ayahnya selalu memaksanya. Jungkook sendiri sudah berpikiran jauh ketika ayahnya memanggilnya untuk bicara semenit lalu. Ia malah akan berpikir bahwa ayahnya mengetahui sesuatu atau akan memberitahukan sesuatu padanya.
Sekali lagi, tuan Jeon mencoba memaksa anaknya, "hanya satu bulan percobaan. Kau bisa mengurus restoranku. Dan kalau memang tidak betah, kau bisa mengundurkan diri."
"Tidak, ayah! Sudah aku bilang aku tidak mau." Jungkook menolak dengan penekanan di setiap kalimatnya.
"Kau mau membuat ayahmu sakit huh? Jantungan saat tahu anak lelakinya tidak bisa di andalkan sama sekali?!" nada bicara tuan Jeon mulai keras. Rasanya ia ingin meledak ketika emosi sudah mendidih di ubun-ubun pria itu.
"Ayah jangan memaksaku, aku juga punya kehidupan sendiri. Ini bukan zaman ayah lagi yang setiap sesuatunya di kehendaki orang tuanya." Jungkook berujar kekeh.
Ia sadar ia salah sekarang, karena berani menantang ayahnya sendiri. Tapi demi apapun Jungkook memang benci dunia bisnis. Dia lebih suka bermain-main dengan dunianya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go {VKookZy}
Fanfiction"aku bukan kakakmu!" Jungkook mendorong seorang gadis cantik di depannya itu. "tapi kita sudah terikat," Suzy terkeukeuh. "aku akan memutuskannya dengan segera!" -Taehyung. jika sebuah keluarga adalah sebuah kesalahan, lalu kenapa harus ada sebuah k...