"Cewek yang pakai bando pink itu siapa ?" tanya seorang cowok bernama Febrio Arando.
"Oh itu adik tingkat kita, dia akhir-akhir ini jadi populer banget disekolah" mata Rio seolah meminta penjelasan lebih dalam tenang Alana.
"Dia belom punya pacar tapi ada sih yang lagi mau dekati tapi kayaknya nggak serius deh. Kenapa?" tanya teman Rio yang bernama Wafi.
"Kayaknya gue bakal dekati tuh cewek selagi belum ada pacar" dengan ekspresi Rio yang bahagia dan menepuk punggung Wafi.
***
Malam harinya Alana hanya berbaring ditempat tidurnya sambil membaca buku pelajaran dengan tidak fokus. Dan ponsel Alana berbunyi. Alana meraih ponsel untuk menghilangkan rasa penasarannya.
Hy
Itu pesan yang tidak Alana ketahui dari siapa. Namun Alana tetap membalas pesan itu.
Siapa?
Gue Rio , lo Alana kelas 8b kan.
Iya.
Salam kenal ya
Oh
***
Keesokannya Alana mencoba menanyakan dengan temannya bernama Ria. Ria termasuk cewek yang tidak populer di sekolah.
"Eh lo tau nggak anak kelas berapa yang namanya Rio selain kelas 8d" dengan tangan yang terlipat di atas meja.
"Oohh kemarin gue ulangan sebangku sama cowok yang namanya Rio tapi dia kakak tingkat kelas kita." Di sekolah Alana kalau ulangan semesteran selalu dipasangkan oleh kelas lain, bisa sama adik tingkat ataupun kakak tingkat.
"Nanti jam istirahat lo tunjuk ya mana orangnya."
"Laelah loh ngebet amat mau ketemu sama tuh cowok, lagian tuh cowok nggak banget deh pokoknya" sambung ria lagi.
"Pengliatan gue sama loh beda tau."
"Tapi bagaimana pun orangnya itu nggak banget , kayak tumbuhan belum disiram, gue sarani ya kalau loh nanti, gue ajak lo ketemu dia lo jangan lupa bawak air. Bawak airnya pakai botol minum Nadia yang gede itu."
"Emang untuk apa?" Alana mulai binggung dengan pembicaraan Ria.
"Untuk nyirem tuh anak, gue empet banget lihat dia waktu gue duduk sama dia, pengen banget gue siram pakai air kran didepan. Ngambil tas aja kayak ngangkat besi berat aja."
"Gue penasaran tau."
"Tenang, nanti gue anterin."
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Alana dengan cepat membereskan buku-bukunya kedalam tas. Sedangkan Rria temannya masih sibuk menyalin catatan di buku tulis.
"Ayoo Ya" ajak Alana.
"Wait, sebaris lagi. Ok selesai. Ayookk" Ria menarik tangan Alana dengan tidak sabar.
"Tuh orangnya" Ria menunjuk kearah kantin yang paling ujung.
"Lihat deh, nyuapin makanan ke mulutnya lesuh amat kayak kurang darah aja. Gimana lo masih mau tuh sama orang" dengan muka meledek ke arah Alana.
"Serius itu orangnya, nggak banget ya orangnya, yaudah gue balik ke kelas" tanpa menunggu jawaban Ria, Alana pergi begitu saja.
Malamnya ponsel Alana berdering. Alana bergegas untuk meraih ponselnya.
Malam.
"Laelah ni orang apaan sih" Alana melempar ponselnya ke kasur kemudian Alana bersiap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
TienerfictieBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...