Nissa menyeka keringatnya, cuaca hari ini sangat terasa panas. Dia mengibas-ngibaskan kedua tangannya agar menghasilkan sedikit angin. Matanya sedari tadi dia edarkan, suasana koridor dan kantin sangat ramai. Dia mengeluarkan kotak abu-abu dari kantung roknya, Nissa tersenyum melihat kotak itu. Hadiah yang Nissa cari hampir memakan waktu empat jam, dan pilihannya jatuh pada benda simple dan cantik. Tentu saja Nissa nyarinya couple dengannya. Walaupun hadiah itu sederhana, Nissa membelikan untuknya sangat tulus.
"Si dingin es mana ya?" ucapnya pelan menatap penjuru kantin ini. Nissa memutuskan untuk menunggunya, mungkin bentar lagi dia terlihat.
Cukup lama Nissa menunggunya, mungkin sudah dua puluh menit Nissa masih tetep di kantin ini. Suasana kantin pun tidak ramai lagi, hanya beberapa orang yang masih duduk dimeja kantin. Nissa menghembuskan nafasnya, suara hatinya bertanya kemana Arsal pergi? Tidak biasanya dia telat ke kantin. Seingatnya Arsal tadi bilang bahwa tunggu saja dikantin, dia ingin mengerjakan ulangan fisika itu.
Mengingat kejadian tadi pagi membuat Nissa merona, walau gimanapun Nissa tidak bohong kejadian tadi pagi membuatnya senang. Di warjok pun mereka hanya mengobrol masa kecil, ya itu saja. Saat Arsal dan Nissa ingin balik ke sekolah lagi, di pintu belakang ternyata ada pak Oji yang menjaga. Nissa panik tidak tau harus melakukan apa.
#FlashbackOn
Arsal menggenggam erat tangan Nissa menuju pintu itu, dari kejauhan pak Oji terkejut melihat murid sekolah ini berkeliaran diluar, apalagi saat ini masih jam pelajaran. Arsal sebisa mungkin memasang raut santai walaupun dihatinya merasa gelisah gak karuan.
"Kalian darimana? Saat ini masih jam pelajaran, kenapa berkeliaran diluar. Sama perempuan lagi, apa kalian pacaran? Iya?" ucapnya. Arsal melepas genggaman tangannya yang erat, dia menatap pria paruh baya dihadapannya ini dengan santai seolah dia tidak melakukan apapun.
"Oh tadi nganterin dia ke minimarket, pak? Kenapa gak boleh?" tentu saja yang dikatakan Arsal bohong.
"Boleh aja, tapi sekarang jam pelajaran. Kembali ke kelas kalian, jangan diulangin lagi." ucap pak Oji tegas. Arsal mengangguk patuh, lalu dia kembali menggenggam tangan Nissa masuk ke sekolahannya kembali.
Nissa menghembuskan nafasnya lega, untung saja pak Oji tadi tidak curiga. Apa dia tidak melihat kalau mereka keluar dari gang warjok?? Nissa sangat bersyukur tuhan mengabulkan doanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Prince ✔
Teen Fiction(N) : CERITA INI DALAM MODE REVISI , APABILA ADA TYPO MOHON DI MAAFKAN. [COMPLETE] • PART MASIH LENGKAP • Mewarisi gen papanya. Dingin, datar, cuek nan acuh, itulah kesehariannya. Sampai-sampai dia dijuluki 'Cold Prince' di sekolahnya. Akan tetapi d...