ARSAL berjalan menuju taman rumah sakit, hembusan angin malam menusuk ke kulitnya. Wajahnya sangat kentara bahwa dia sedang kelelahan. Dia duduk dan menatap kosong pada bunga yang ada di hadapannya. Bunga? Mengingatkan Arsal bersikap manis pada Nissa. Arsal tersenyum membayanginnya, wajah malu-malu Nissa membuat Arsal merindukan ekspresi wajahnya itu.
#FlashbackOn
Ditaman itu, Arsal dan Nissa sedang menikmati sunset. Langit yang berwarna menjadi jingga membuat mereka memandangnya takjub. Nissa menyandarkan kepalanya dibahu Arsal, sedangkan Arsal merangkul Nissa.
"Sal.."
"Hmm,"
"Apapun yang terjadi jangan tinggalin Nissa ya. Nissa udah sayang banget sama Arsal." katanya mendongak membuat jarak antara mereka sangat dekat.
Arsal tersenyum lalu mengangguk,"Gak akan. Lo prioritas gue sampai kapanpun,"
Nissa menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah, detak jantungnya menjadi menggila. Arsal yang gemas mengacak rambutnya.
"Lo tunggu sini, gue mau ngambil sesuatu dulu." ucap Arsal yang di balas anggukkan olehnya. Nissa tersenyum setelah kepergiannya.
Arsal segera mengambilnya di dalam mobil, saat ada di tangannya Arsal tersenyum puas. Semoga Nissa suka.
Nissa menghembuskan nafasnya, sudah sepuluh menit lebih Arsal tidak datang lagi. Dari belakang Arsal terkekeh melihat wajah cemberutnya. Dia berjalan mengendap-ngendap dan tepat di belakangnya Arsal menutupkan wajahnya dengan buket bunga besar.
"Nissa!"
Merasa di panggil, Nissa menoleh ke belakang dan tercengang melihat buket bunga besar ada di hadapannya.
"Arsal..." ucap Nissa kaget, dia menutupkan mulutnya dengan tangan mungilnya.
Arsal menjauhkan bunganya dan tersenyum padanya.
"Gimana suka gak?"Nissa mengangguk antusias, "Iya, suka banget."
"Ini buat calon pacar Arsal." katanya membuat Nissa tertawa pelan. Nissa menerimanya dan menghirup bunga itu yang tercium sangat harum.
"Arsal romantis banget sih, kasian nanti yang baca iri. Mereka pasti belum pernah di kasih bunga sama cowok ganteng kaya Arsal."
Arsal tertawa mendengarnya.
"Biarin aja, itu sih derita mereka. Dan lo beruntung dapet bunga dari gue." ucap Arsal mencubit kedua pipinya, gemas.
"Poto dong, biar mereka nambah iri." kekeh Nissa yang di balas anggukkan olehnya.
Satu dua tiga
Cekrek.
"Bagus, gue post di Instagram dulu ya." ucap Arsal membuka aplikasi Instagram.
arsalrean
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Prince ✔
Teen Fiction(N) : CERITA INI DALAM MODE REVISI , APABILA ADA TYPO MOHON DI MAAFKAN. [COMPLETE] • PART MASIH LENGKAP • Mewarisi gen papanya. Dingin, datar, cuek nan acuh, itulah kesehariannya. Sampai-sampai dia dijuluki 'Cold Prince' di sekolahnya. Akan tetapi d...