• Cold Prince #28a

27.6K 1.3K 28
                                    

Di depan gerbang SMA Pelita, kini sudah ada banyak jumlah bus. Semua anak kelas 11 sudah kebagian tempat untuk duduk, banyak yang heboh karna ingin duduk di pojok. Karna itu saja mereka sampai bertengkar. Nissa berhubungan ketua Osis, dia langsung melerai mereka. Nissa menghembuskan nafasnya lelah, baru seperti ini saja dia sudah merasakan lelah. Nissa menyeka keringatnya, matanya dia edarkan melihat situasi keadaan sekarang.

"Nissa apa semuanya udah beres?" tanya pak Rafi sambil mengangkat tas besar miliknya. Nissa mengangguk cepat.

"Iya pak, semua murid udah kebagian tempatnya masing-masing, ya walaupun ada yang berdebat sih, tapi bapak gak usah khawatir, semua yang Nissa tanganin pasti beres semua." tutur Nissa sambil senyum percaya diri. Pak Rafi terkekeh renyah.

"Bagus, kamu pergi ke tempat kamu, sebentar lagi kita berangkat." ucapnya membuat Nissa mengangguk dan pergi menghampiri busnya.

Saat baru saja masuk busnya, Nissa melebarkan matanya terkejut melihat ada pertengkarang di belakang. Dengan wajah panik, Nissa berjalan mendekatinya.

"Hey! Berhenti." ucap Nissa berusaha mendorong temannya yang menghalanginya."Bram, minggir dulu napa!"

Orang yang bernama Bram pun, menggeser tubuhnya dengan wajah kesal. Nissa kembali beralih menatap mereka yang saling jotos-jotosan.

"Hentikan ini semua!!" pekik Nissa sama sekali tak di gubris oleh mereka. Nissa yang kesal memanggil Ulfi untuk mengambilkan Toa miliknya.

"Ini Niss, toa lo." ucapnya. Nissa mengangguk, "Makasih, Fi."

Nissa menarik nafas panjang,"KALIAN BISA DIEM GAK? KITA BENTAR LAGI PENGEN BERANGKAT, JANGAN PADA BERANTEM!!" teriak Nissa begitu menggelegar di dalam bus itu. Mereka yang berada di dalam menutup kupingnya sendiri, pria itu menghempaskan tubuh temannya dengan kasar.

"Gue peringatin lo jangan berani nantang gue, bangsat." ucap salah satu pria itu. Nissa menegang mendengar suaranya yang dia kenali.

"K--Kak Juan?"

Merasa terpanggil, Juan menoleh ke belakang melihat Nissa yang terkejut melihat kehadirannya. Juan tersenyum tipis padanya.

"Kak Juan ngapain disini?" tanya Nissa bingung, pasalnya yang ikut itu semua anak kelas 11 saja, tapi Juan? Dia kelas 12 yang harusnya dia berada di kelas bukan di dalam bus ini.

"Liatnya?"

"Harusnya kan Kak Juan di kelas belajar, ngapain disini? Yang ikut camping itu semua kelas 11 aja. Balik ke kelas sana nanti di marahin sama Bu Anita." suruhnya menunjuk pintu keluar. Juan menaikkan sebelah alisnya.

"Justru itu gue di suruh camping sama Bu Anita, tahun lalu gue gak ikut dan sekarang gue di suruh ikut." jelasnya membuat Nissa tercengang.

"Kalau gitu ngapain disini? Tempat disini udah penuh, mau gak mau Kak Juan harus se-bus sama para guru." ucap Nissa.

Juan menggeleng,"Gue gak mau, maunya gue disini. Se-bus sama lo Niss,"

Nissa berdecak,"Tapi tempat disini udah penuh! Sana turun sebentar lagi busnya jalan."

"Tapi gu--"

"Hey Nissa!"

Teriak seseorang membuat pemilik namanya menegok ke belakang. Di sana di pintu utama masuknya bus, Arsal berdiri dengan senyuman merekah. Dia berjalan mendekati Nissa, dan menyerngit melihat kakak kelasnya berada disini.

"Ngapain lo!" ketus Arsal menatapnya datar.

Juan menatapnga sengit, "Liatnya?"

Arsal mengendikkan bahunya acuh, lalu kedua matanya beralih menatap Nissa.

Cold Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang