Hanya kuingin disetiap kolom penuh komentar kalian😭😭😭
∆∆Arsal menyinggungkan senyumnya lebar saat melihat hidangan makanan yang telah ia buat. Arsal menarik nafasnya panjang. Lalu ia berjalan menuju kamarnya untuk membangunkan gadisnya yang sedang tertidur lelap.
Tak terasa kini rumah tangganya sudah berjalan selama tujuh bulan. Mulai saat satu hari setelah pernikahan, sifat Nissa berubah menjadi dewasa dari sebelumnya. Senang? Tentu. Gadisnya kini telah merubah sikapnya itu.
Arsal menaiki setiap anak tangga dengan langkah lambat. Jam sudah menunjukkan pukul 8.33 WIB. Tapi tanda-tanda Nissa akan terbangun pun tidak ada. Segitu nyenyaknya gadisnya tertidur?
Arsal membuka pintu kamarnya. Kepalanya menyembul melihat keadaan dalam kamarnya. Namun, matanya membelalak terkejut melihat Nissa meringkuk sambil sesenggukan. Segera Arsal berjalan mendekatinya.
"Hey! Kenapa, sayang? Kok nangis?" ucap Arsal lembut sambil duduk di hadapannya. Tangannya menyingkirkan rambutnya yang menghalangi wajahnya. Sembab, iya Arsal lagi terkejut melihatnya.
Nissa bungkam, tapi isakkan tangisnya semakin menjadi saat ia mendengar suara Arsal yang lembut itu. Arsal bertanya-tanya, ada apa dengan istrinya ini?
Arsal mengelap air matanya yang berlinang di pipi. Ia tersenyum hangat.
"Kamu kenapa, baby. Aku buat salah, ya?"Yap, seminggu belakangan hari ini, Nissa begitu gampang menangis. Entah itu kenapa, tapi membuat Arsal kuwalahan jika apa yang dia inginkan tidak terkabul.
Nissa menggeleng lemah. Membuat Arsal harus bersikap sabar lagi menghadapinya.
"Jawab, sayang. Jangan geleng-geleng pala aja,"
"Hiks... Arsal jahat, Hiks.. Arsal kemana k—kok Nissa bangun, Hiks.. Nggak a—ada. N—Nissa gak mau di—tinggal Arsal. Huaaaaa." Nissa mengencangkan tangisannya membuat Arsal lagi terkejut.
"Sutttt. Aku gak kemana-mana, sayang. Cep! Jangan nangis nanti cantiknya hilang," Arsal menarik tubuhnya dan memeluknya erat. Kedua tangannya menangkup wajahnya sambil mengelap air matanya.
"Jadi selama ini Nissa gak cantik, Iya?? Ihh! Jahat banget, sih. Pokoknya Nissa marah!!" ketus Nissa di sertai sesenggukkan hebat dan memukul dadanya kesal.
Arsal meringis,"Aduh!! Aku gak bermaksud bilang kaya gitu. Jangan salah paham, oke?" Arsal mencoba menahan pukulannya yang semakin brutal itu.
Nissa mencibikkan bibirnya kesal. Ia memutar tubuhnya dan duduk di tepi kasurnya sambil melipat kedua tangannya di dada. Arsal yang melihat itu sontak terkekeh geli. Manja.
"Udah, ya. Jangan nangis lagi. Kamu udah kelewat sarapan paginya, Yuk, kita makan, sekarang." ajak Arsal dengan lembut dan juga hati-hati. Dan apa yang Nissa lakukan setelahnya? Mampu membuat Arsal tercengang.
"Kenapa gak bilang dari tadi, Nissa kan jadi laper, tau." sahutnya dengan kedua tangannya mengalung di leher Arsal.
Cup.
Arsal melongo saat Nissa mengecup pipinya singkat. Lalu menarik tangannya dan berjalan menuju ruang makan yang bersebelahan dengan kolam renang.
"Arsal duduk sini, Nissa mau bikinin cokelat hangat buat Arsal. Byee." Nissa pun berlari menuju dapurnya itu.
"JANGAN LARI-LARI, SAYANG!!" seru Arsal tampak gemas melihat tingkahnya.
Sambil menunggu Nissa, Arsal menaggalkan kaos putih polosnya yang melekat di tubuhnya. Terpampanglah roti sobeknya itu. Ia duduk kembali dan menatap air kolam renang yang begitu tenang tanpa ada yang ganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Prince ✔
Teen Fiction(N) : CERITA INI DALAM MODE REVISI , APABILA ADA TYPO MOHON DI MAAFKAN. [COMPLETE] • PART MASIH LENGKAP • Mewarisi gen papanya. Dingin, datar, cuek nan acuh, itulah kesehariannya. Sampai-sampai dia dijuluki 'Cold Prince' di sekolahnya. Akan tetapi d...