Arsal menyumpelkan telinganya dengan earphone, lagu Back to you yang di nyanyikan oleh Louis Tomlinson ft Babe Rexha telah menguasai pendengarannya. Mata yang terpejam rapat dan kepalanya yang ia naik turunkan mengikuti nada musiknya.
Tiba-tiba getar ponselnya menyadarkannya, Arsal menegakkan tubuhnya. Tertera nama Danissa, Arsal tersenyum manis. Dengan senyuman lebar, Arsal mengangkat panggilannya.
"Hallo, Arsal?"
"Iya kenapa Niss,"
"Nggak papa sih, hehe." terdengar kekehan di sebrang sana, membuat Arsal tersenyum.
"Lo kok belum tidur sih? Udah jam sepuluh juga, besok sekolah." ucap Arsal melirik kearah jam dinding.
Terdengar helaan nafas,"Nissa gak bisa tidur, mau dipaksain juga gak bakal merem. Arsal lagi apa?"
"Duduk, yaudah berhubung kita gak bisa tidur. Mending kita telponan aja."
"Arsal gak bisa tidur juga?"
"Iya,"
"Oya, Arsal ikut gak camping nanti? Nissa bingung ikut apa nggak. Tapi Nissa berhubung ketua Osis, mau gak mau Nissa harus ikut."
"Gue ikut kok, lo gak sendirian Niss," Arsal terkekeh mendengar suaranya yang dramatis itu.
"Yess! Camping lima hari lagi ya, jaga kesehatan, oke?."
Arsal mengangguk, walaupun Nissa tidak melihatnya. "Iya, lo juga. Minum obatnya jangan sampai nggak. Drop aja nanti kalau udah hari H nya."
"Iya, Sal. Nissa gak akan lupa kok."
"Good girl. Niss, besok gak ada acara kan?"
"Gak, kenapa emang?"
"Jam tiga sore nanti gue jemput."
"Mau kemana emangnya?"
"Ada deh, entar juga lo tau sendiri."
"Ih! Gak asih ah."
Arsal tertawa pelan. "Tunggu aja, gak usah ngambek nanti cantiknya ilang."
"Berarti selama ini Nissa cantik ya?" Nissa terkekeh di sebrang sana.
"Iya, dan begonya gue baru nyadar sekarang." tawa Arsal pecah, untung saat ini dia ada di kamar, kalau di ruang tamu, Arsal yakin dia sudah di pukulin oleh mamanya malam-malam berisik.
"Perasaan gak lucu, kenapa Arsal ketawa sampai ngakak gitu."
"Bagi gue lucu,"
"Iya iya, udah malem ni. Gak kerasa udah jam setengah dua belas. Nissa tutup dulu ya, good night calon pacar."
"Iya, good night too. Mimpi indah Niss."
Tut..
Panggilan itu berakhir, Arsal tersenyum melihat layar ponselnya. Dia menatap langit-langit kamarnya. Hanya nama Danissa yang terngiang diotak dan dilubuk hatinya.....
"Pagi Mbak Yuni," sapa Nissa yang baru saja turun dari kamarnya. Mbak Yuni menoleh dan tersenyum ramah pada anak majikannya.
"Iya, pagi juga."
"Hari ini Mbak masak apa?" tanya Nissa.
"Oh ini, Mbak masak nasi goreng special buat Nissa." ujarnya menyodorkan makanan itu. Kedua mata Nissa berbinar, dia langsung nerima nasi goreng itu. Mbak Yuni tersenyum geli melihat tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Prince ✔
Teen Fiction(N) : CERITA INI DALAM MODE REVISI , APABILA ADA TYPO MOHON DI MAAFKAN. [COMPLETE] • PART MASIH LENGKAP • Mewarisi gen papanya. Dingin, datar, cuek nan acuh, itulah kesehariannya. Sampai-sampai dia dijuluki 'Cold Prince' di sekolahnya. Akan tetapi d...