EXTRA PART (2)

26.2K 1.1K 32
                                    

Hanya kuingin di setiap part penuh dengan komentar kalian😍

"Maaf, pak. Istri anda tidak di nyatakan hamil." ujar sang dokter.

Baik itu Nissa maupun Arsal, senyuman mereka hilang saat mendengar penjelasan sang dokter. Terlebih Nissa, ia menunduk lesuh dengan air mata yang mulai berkaca-kaca.

Arsal? Tentu kecewa. Ia kira tanda-tanda kecil yang akhir-akhir Nissa keluarkan adalah bukti kehamilannya, tapi tanda-tanda itu bukan seperti apa yang ia pikirkan.

"Tapi, dok. Istri saya selalu mual gitu, terus juga emosinya gak terkontrol. Sering pusing juga," tanya Arsal.

Dokter itu tersenyum,"Istri anda mengalami itu karna faktor pusing, makan tidak teratur, dan ke banyakkan makan pedas membuat lambungnya sedikit terluka. Dan juga, istri anda memiliki penyakit keturunan bukan? Nah gejala kecil itu termasuk dengan penyakitnya itu. Tapi anda tidak perlu khawatir, penyakit keturunan istri anda sekarang tidak akan kambuh lagi. Ini semua mukjizat dari Tuhan,"

Arsal tertegun mendengarnya. Ada rasa lega di benaknya mendengar informasi penting ini. Ternyata di balik Nissa tidak di nyatakan hamil, justru Arsal mendapatkan kabar gembira ini. Arsal tersenyum, tangannya mengelus puncak rambut istrinya dengan lembut.

"Ini serius kan, dok?" kata Arsal memastikan.

Beliau mengangguk dan tersenyum tipis."Saya sangat serius. Kalau anda tidak percaya, saya punya dokumen aslinya."

Arsal tersenyum lebar,"Tidak perlu, dok. Saya percaya."

......

Nissa duduk di tepi kasurnya. Wajahnya begitu lesuh tanpa ada gairah hidup. Nissa baru saja keluar dari kamar mandinya, rasa mualnya kembali ia rasakan. Lelah mendominikasikan keadaan saat ini. Tubuhnya lelah, saat tak henti-hentinya mual itu kembali menyiksanya.

"Arsal..." gumam Nissa lirih sambil mengelus perutnya yang masih rata. Bibirnya bergemetar hebat. Ucapan dokter tadi masih terngiang di otaknya.

"Nissa tau kamu tumbuh di dalam sana. Dokter itu pasti bohong kan? Nissa bisa ngerasain."

Nissa mendesah frustasi. Kecewa? Jangan di tanya lagi. Harapannya pupus begitu saja.

"Kalau kamu emang tumbuh di sana. Jangan bikin Nissa se-lemes ini, sayang. Nissa gak kuat," lagi, Nissa terus meracau tidak karuan.

Detik selanjutnya, Nissa kembali di serang rasa mualnya. Dengan cepat Nissa langsung menuju ke kamar mandinya. Cairan bening, kembali keluar dari mulutnya.

......

Arsal berjalan menuju kasir. Troli penuh dengan kemauan Nissa. Arsal menunggu karna ia harus mengantre di kasir ini. Ia mendengus kasar melihat antrean panjang ini.

"Woyyy, Arsal!!" teriak seseorang membuat Arsal menoleh dan terkejut melihatnya disini.

Pria yang memakai kemeja hitam dengan topi putih yang menempel di kepalanya, kini berjalan menuju Arsal yang nampak begitu cengo melihat keberadaannya.

"Inget balik, lo?" ceplos Arsal kemudian.

"Pasti inget. Pujaan hati gue ada disini, lo lupa?" sahut Juan percaya diri.

Arsal melotot sambil menonyor kepalanya."Nyari mati?!"

Juan terkekeh renyah,"Yaelah, gampang banget tegang, sih, lo."

Arsal mendengus jengah melihatnya. Pandangan Juan jatuh pada troli yang di bawa Arsal.

"Mau dagang lo, ya? Banyak bener,"

Cold Prince ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang