Untuk Radit..
Kisah dari Purwakarta pagi ini. Sengaja, aku bawa sampai ke kota ini. Sampai ke sekolah, karena aku kira kamu ada di sana. Nyatanya tidak.
Sengaja kuvidiokan pohon yang menghalangi sunset. Seperti kebahagiaanku yang kini dihalangi oleh jarak. Padahal ada banyak cerita yang ingin aku sampaikan padamu. Tentang perasaan putri bidadari yang sudah disetujui oleh ayahanda Raja.
Kamu lelah ya menghadapi ayahku?
Atau kamu penat dengan semua sikapku?
Atau kamu jenuh dengan sebuah ketidakpastian dariku?
Ya, aku nggak akan marah kalau kamu berpaling. Tapi aku percaya kamu nggak akan berani untuk benar-benar berpaling.Kamu adalah laki-laki yang hebat. Kamu adalah orang yang bisa menyusun kata-kata untuk menghadapi ayahku.
Kamu juga berani membawaku pergi dan berani menanggung resikonya.
Kamu berani menanggung marahnya ayahku.Radit...
Banyak orang yang bilang, kategori bahagia itu "aku dan kamu" tapi kataku berbeda. Kategori bahagia menurutku adalah "Kamu dan Restu ayahku"
Selamat ya. Ayahku nggak akan marah lagi kalau kita main bareng.
Boleh nyanyi gak? Mau nyanyi. Dengerin yaa...
Tak akan pernah terlintas
Tuk tinggalkan kamu
Jauh dariku
Kasihku.Karena aku milikmu,
Kamu miliku
Separuh nyawaku,
Hidup bersamamu.Berdua kita lewati
Meski hujan badai
Tak akan berhentiSehidup semati,
Mentaripun tahu
Kucinta padamu..Percaya, aku tak akan kemana-mana
Aku kan selalu ada temani hingga hari tua
Percaya, aku tak akan kemana-mana
Setia akan kujaga. Kita teman bahagia.Udah ya, yang pasti ini lagu yang pernah lo puter saat kita lagi nyelesain tugas proposal beberapa minggu lalu. Bagus lagunya, jadi di hapal deh. Hahaha.
Vidionya berakhir, tapi sepanjang Vidio yang terpampang hanya sebuah dedaunan pohon, tak ada wajah Rara sama sekali.
Tak sangka, saat Radit mengklaim jika hari ini adalah hari paling buruk, tapi kabar dari Rara mengubahnya, menjadikan hari ini adalah hari terbaiknya.
Radit menekan tombol vidio di chat Rara. Butuh waktu cukup lama untuk menatap wajah Rara dari Handphone, karena Rara sangat lambat mengangkatnya. 10 menit, akhirnya wajah disertai senyum manis milik Rara muncul di layar handphone Radit.
"Cie yang lagi seneng," Ucap Radit saat menemukan Rara sedang tersenyum.
[Lo juga seneng kan, iya kann?]
"Alhamdulillah, Gue bisa nafas lega akhirnya. Nggak perlu lagi nyiapin kata-kata buat debat sama bokap lo"
[Oh iya, lo kenapa pergi dari acara? Itu kan acara punya lo]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Mu, ATAU pacar Mu?
RandomSebuah kisah mainstream antara laki-laki dan perempuan yang bersahabat, yang tak bisa bohong pada dua rasa yang dilanda ketakutan oleh sebuah perpisahan. "Ra, jangan terlalu cepat bicara cinta" sebuah kata yang akhirnya terbukti pada sebuah kisah y...