SMAPM 19

570 29 0
                                    

Nonton bioskop modal teh pucuk dimasukin ke dalam tas, benar-benar dilakukan oleh Yunda. Karena sebagai anak sekolah yang sisa uangnya sedikit pada akhir bulan memaksa mereka harus berhemat. Mau nonton, tapi nggak mau haus juga. Ya gitu, kalau beli minum di bioskop harganya terlalu mahal. Uangnya nggak cukup.

Rara memang tak begitu suka menonton bioskop, Rara lebih suka menonton di laptopnya di kamar yang tertutup sempurna. Daripada di bioskop yang ramai, Rara lebih suka kamar yang sepi dan sunyi.

Sepanjang film yang Rara lakukan adalah meminum teh, lu meletakannya lagi di pinggir tempat duduknya, dan kemudian menengguknya lagi jika haus. Sampai teh itu habis dan film itu juga selesai.

"Yun, balik yuk" Rara mengambil tasnya yang tergeletak di bawah. Tapi saat menoleh ke arah Yunda, Dia sedang tertidur.

"Yunnn. Bangun ah" Ucap Rara sambil menggoyangkan tubuh Yunda, Yunda akhirnya bangun, mungkin ia bingung saat melihat bioskop sudah sepi.

Sebenarnya Yunda dan Rara adalah sama. Orang yang tidak menyukai layar besar disertai dengan suara yang menggelegar seperti di bioskop. Mereka berdua sama-sama suka sebuah ketenangan.

"Gue baru nyadar lo tidur dari tadi" Ucap Rara yang masih setia duduk di samping Yunda. Menunggu seluruh kesadarannya terkumpul.

"Gue kurang suka sama film komedi. Ya jadi gue tidur aja. Ngantuk juga lagi"

"Iya udah. Katanya mau beli kue"

"Iya deh ayo"

Rencananya, setelah pulang dari Mall ini, Rara akan pergi ke rumah Radit. Karena ternyata memendam rasa keingintahuan malah membuat kita semakin ingin tahu.

"Enakan yang mana sih? Bingung nih" ucap Yunda sambil memandangi satu persatu kue yang ada di toko ini.

"Taro aja. Enak kata gue sih"

"Ah iya. Kenapa gak kepikiran ya. Mamah gue kan suka rasa Taro. Ih Rara makasih banget." Yunda memeluk Rara, di depan umum. Dan, benar-benar malu karena semua pasang mata di toko ini mengarah padanya.

"Biasa aja Yun malu ih"

"Ah biasanya juga malu-maluin"

Setelah membeli kue, tujuan selanjutnya adalah Gramedia. Toko buku selalu menjadi pelabuhan terakhir. Karena, Rara dan Yunda bukan anak muda yang senang berkeliling toko baju, dan membeli barang-barang bermerk. Mereka ke Mall hanya nonton bioskop, beli kue, dan beli buku. Itu aja. Selebihnya, lebih senang beli di luar Mall.

"Kemarin gue liat di Instagram ada buku baru louncing tuh" Ucap Yunda sambil mengelilingi Rak buku di depannya.

"Lagi nggak mood buku novel. Gue lagi fokus buat semua ujian di kelas 12 ini"

"Ra, semuanya emang harus dikurangin tapi bukan dihilangin. Lo butuh sedikit hiburan. Karena terlalu sering belajar bikin kepala lo sakit. Pusing"

"Ya tapi stok buku novel di rumah gue juga masih banyak"

"Iya udah kalau gitu. Balik aja yuk. Nanti lo dicariin bokap lo" Rara tersenyum miring, ia menatap Yunda dan Yunda justru bergedik aneh. "Ngapa dah lo?"

"Lo belum tahu ya?" Tanya Rara.

"Tahu apa?"

"Ayah gue udah nggak protek kayak dulu lagi. Sekarang gue boleh main sama Radit, boleh ambil jurusan kesehatan, dan pokoknya baik deh"

"Serius lo?"

"Limarius deh"

***

Sahabat Mu, ATAU pacar Mu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang