Tadi malam Radit datang ke rumah Rara, tapi yang Radit temui justru Kak Andri, Rara sudah tidur karena mungkin Radit datang terlalu malam. Dan alhasil, martabak telur yang awalnya untuk Rara malah dimakan oleh mereka berdua sambil main Mobile Legend.
Dan pagi ini Radit kembali datang, karena kata Kak Andri Rara akan datang ke sekolah untuk menyerahkan Raportnya.
Sekarang, memasuki rumah Rara tidak lagi sulit bahkan kata Kak Andri masuk saja saat tak ada orang yang menyahuti suara bel yang sudah dibunyikan.
Untungnya, saat Radit memencet bel, pintu langsung dibuka dan yang muncul adalah Kak Andri. Dengan kemeja yang dibalut rapih juga dengan Rambut yang disisir beraturan.
"Mau berangkat?" Tanya Radit pada Kak Andri yang dilihat dari penampilannya sudah sangat rapih.
"Iya. Gue harus berangkat ke Depok. Besok baru pulang kayaknya. Ada urusan di Rumah Sakit tempat gue Praktek dulu"
"Rara sendiri? Dia udah baikan?" Tanya Radit.
"Udah sih, tadi demamnya udah turun. Cuma sumilangennya belum ilang. Gue titip ya, temenin ya minimal sampe dia tidur, terus lo baru boleh pulang ke rumah"
"Uang jajan sih, adek lu pasti minta yang macem-macem apalagi ini lagi PMS"
"Katanya mau jadi laki-laki yang bisa diandelin. Ya itu" Ucap Kak Andri sambil menimbulkan sedikit tawa jailnya.
"Katanya gue harus hemat"
"Sesekali mah gak masalah. Udah ya gue berangkat" Ucap Kak Andri yang langsung berlari menuju ke tempat mobilnya diparkirkan.
Radit langsung masuk ke dalam rumah, ia menemui Rara yang sedang menyantap sarapan di depan TV. Sedang menonton Spongebob.
Rara yang melihat kedatangan Radit hanya menoleh, tak bicara sedikitpun. Fokusnya tetap mengarah ke televisi yang sedang menyala memutar kartun kesukaannya sejak kecil.
"Tidurnya nyenyak?" Tanya Radit, tapi Rara tetap diam.
Okelah, ini memang salah Radit. Radit yang lebih tertarik dengan serial Laptop si Unyil yang kemarin sedang menayangkan kunjungan ke industri obat.
"Hari ini gue temenin deh mau kemana aja, mau ngapain aja, gue nggak main sama Kent Iffer, gue juga nggak manggung, gue juga nggak pulang kerumah sebelum lo tidur. Lo mau makan apa aja gue beliin. Pokoknya hari ini gue buat lo Ra"
"Gue nggak mau kemana-mana. Cuma mau tiduran sambil nonton drama korea"
Radit mengehela nafas. Ia padahal mau Rara menjawab ingin pergi ke sana, makan ini makan itu, mau melakukan ini dan itu seperti kemarin. Nyatanya, hari ini Radit seakan tak dibutuhkan oleh Rara.
"Lo mau nggak gue ajak ke rumah singgah. Tempat gue biasa main bareng Kent sama Iffer. Gue udah lama nggak ke sana" Radit menawarkan tempatnya biasa bermain bersama dengan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tempat dimana sebagian uang hasil manggungnya disumbangkan ke sini, untuk belajar anak-anak dan untuk membelikan beberapa alat-alat yang bisa dijadikan mainan yang bisa menjadikan anak itu mempunyai kemampuan yang berguna seperti membelikan ukulele untuk anak-anak yang senang bernyanyi, peralatan melukis, buku cerita, dan beberapa bahan untuk membuat sebuah prakarya.
Ini adalah kegiatan Iffer, Kent, dan Radit yang tak pernah dipublikasikan. Bahkan sangat terlihat rahasia, hanya mereka dan orang tua mereka saja yang tahu. Bahkan Yunda, Rara, dan Salma pacar Kent sekarang saja tidak tahu tentang ini.
Diantara ketiganya boleh saja memberitahu hal ini kepada orang terdekatnya, jika yakin dan orang itu sangat dipercaya. Dan sekarang, Radit sudah memiliki orang yang memang benar-benar Radit percaya, orang yang sangat Radit yakin jika Rara memang orang yang tepat untuk tahu semua Rahasia Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Mu, ATAU pacar Mu?
De TodoSebuah kisah mainstream antara laki-laki dan perempuan yang bersahabat, yang tak bisa bohong pada dua rasa yang dilanda ketakutan oleh sebuah perpisahan. "Ra, jangan terlalu cepat bicara cinta" sebuah kata yang akhirnya terbukti pada sebuah kisah y...