Rara membuka matanya. Sudah Dua minggu lebih Rara menetap di rumah. Radit sudah berada di Surabaya selama itu juga. Katanya ia ke sana hanya dua hari, tapi nyatanya Radit baru pulang kemarin. Katanya, Ia harus beradaptasi dengan lingkungan Surabaya, Radit bersama dengan Iffer juga mencari pekerjaan Part Time di Surayaba untuk waktu luang di luar jam kuliah.
Semakin hari, Rara makin sulit untuk keluar rumah. Alasannya pun hanya satu, Malas melihat keramaian yang tak bisa memberi kebahagiaan. Yang Rara mau adalah Radit, Radit di sampingnya walaupun hanya berdua, Tapi Radit bisa memberi tawa untuk Rara.
Untungnya, setiap hari di jam-jam tertentu Radit masih bisa memberi kabarnya dan nenceritakan harinya pada Rara. Baik lewat Via Chat atau Via Vidio Call. Radit juga bilang, Nanti akan pulang. Karena perkuliahan belum di mulai. Sekarang Radit di sana hanya bermain-main, liburan, berdamai dengan alam Surabaya, sambil mencari pekerjaan sampingan.
Sementara Rara? Hanya di rumah. Tidur, Makan, Baca buku, Nonton Film, Tidur lagi, Makan lagi, Baca buku lagi, dan Nonton Film lagi. Setiap hari kegiatannya hanya itu-itu saja sambil menunggu hasil SBMPTN keluar. Kadang, Kalau sudah jenuh dengan aktivitas yang itu itu saja, Rara memilih menangis. Semua temannya sudah liburan santai, sementara Rara masih berjuang di SBMPTN. Meskipun, kemarin juga Rara ikut SMBPTN bersama dengan Yunda. Tapi Yunda tak sepesimis Rara. Dia sangat percaya diri.
"Neng Rara, Mas Radit dateng nih" Teriak Bibu dari luar kamar Rara.
Rara itu sangat lelah apalagi dengan dunia yang sekarang sedang tak memberikan keadilannya. Sebelum keluar kamar, Rara mengintip ke halaman terlebih dulu, Memastikan apakah ada atau tidak motor Radit di dalam halaman rumahnya. Ternyata ada. Dia benar-benar pulang.
Setelah mengikat rambutnya, Rara keluar kamar. Ia melihat Radit sudah duduk di meja makan bersama dengan bibi, mereka sedang membokar oleh-oleh dari Surabaya yang sepertinya di bawa oleh Radit.
"Udah makan belum?" Tanya Radit saat Rara baru saja duduk di kursi sebelahnya.
"Udah"
"Besok pengumuman SBMPTN kan?"
"Iya, Cuma nggak mau lihat"
"Kenapa?"
"Takut web nya minta maaf lagi"
"Takut banget sih Ra. Masih ada Ujian Mandiri"
"Your the reason for I Never Give up"
Radit hanya tersenyum miring. Ia kemudian memakan nasi goreng yang tadi pagi bibi buatkan untuk Rara.
"Kapan kamu ke Surabaya lagi?"
"Ehmm" Radit seperti berpikir. "Dua minggu lagi, habis itu udah mulai Ospek, habis itu produktif kuliah deh"
"Kapan ketemu aku lagi?"
"Jangan khawatirin itu. Aku bisa bikin kamu nggak rindu sama aku"
"Kalau rindu?"
"Dengan kekuatan planet merkurius. Aku akan datang ke Bandung"
Rara tertawa melihat Radit yang berlagak seperti orang memiliki kekuatan hebat.
"Ngapain ke Bandung?"
"Nemuin kamu lah. Gimana sih"
"Aku nya ada dimana emang?"
"Hati aku"
Rara hanya bisa geleng-geleng kepala. Selanjutnya Radit mengajak Rara pergi ke luar rumah. Main ke rumah Iffer, Presidennya Iffer sedang ulang tahun, jadi mengundang Kent dan Radit untuk ikut makan-makan bersama di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Mu, ATAU pacar Mu?
RandomSebuah kisah mainstream antara laki-laki dan perempuan yang bersahabat, yang tak bisa bohong pada dua rasa yang dilanda ketakutan oleh sebuah perpisahan. "Ra, jangan terlalu cepat bicara cinta" sebuah kata yang akhirnya terbukti pada sebuah kisah y...