15. Ya Lord

11.1K 484 8
                                    

Bryan hanya bisa tersenyum saat melihat sosok baru penghuni kelas 10. Bryan berdiri dengan bersandar pada salah satu pilar di dekat lapangan Sky High dengan tangan terlipat di depan dada. Bibirnya tersenyum kecil melihat sosok itu.

"Soo cute..." gumam Bryan.

Bryan menunggu sampai upacara itu selesai. Kebetulan kelasnya kosong hari ini. Kening Bryan mengkerut saat melihat sosok itu dikerjai habis-habisan. Tidak hanya sekali tapi, berkali-kali. Tak lama dia melihat sosok itu berlari ke arahnya. Bryan mengerutkan keningnya heran.

"Tolong aku..." ujar sosok itu sambil mengambil napas seusai berlari.

"Dia memintaku mendapatkan tanda tanganmu..." ujar anak itu.

Bryan berdiri tegak dan mengambil buku serta pulpen dari tangan sosok di depannya. Dengan santai, Bryan memberikan tanda tangannya sebagai artis di buku milik sosok itu. Tangan Bryan beralih mengambil sebotol air mineral yang tadi dia letakan di tembok kecil di pinggiran tanaman tepat di sebelah pilar tempatnya bersandar.

"Minum dulu..." ujar Bryan.

Sosok itu meminum airnya dengan cepat. Bryan sengaja menahan buku milik sosok di depannya agar, sosok itu tidak dimarahi oleh senior-seniornya nanti. Bryan tidak tega melihat sosok itu nampak kelelahan. Terkadang Bryan heran dengan peraturan dari organisasi siswa di Sky High, bagaimana bisa siswa-siswi itu melakukan ospek di semester dua?

"Ini bukumu..."

"Thanks.." sosok itu berucap sambil mengulurkan tangannya untuk mengambil buku itu tapi, Bryan menarik buku itu kembali.

"Aku pulang ke apart nanti malam. Mau aku bawakan apa untuk makan malam, Baby?" Tanya Bryan sembari berbisik.

"Sesuatu yang bisa menghilangkan lelahku. Aku lelah..." bisik gadis itu merengek.

Bryan berdeham kecil dan mengembalikan buku milik sosok di depannya. Dengan cepat sosok itu menyambar buku dan pulpen miliknya lalu, segera kembali. Bryan baru mau bersandar kembali jika saja, dia tidak melihat sosok itu dimarahi habis-habisan. Bahunya didorong dengan keras oleh seniornya sampai dia terhuyung.  Sontak saja Bryan langsung melangkahkan kakinya.

Tangan sang senior terangkat di udara dan Bryan semakin mempercepat langkah kakinya. Dia setengah berlari mendekat ke lapangan itu.

Grepp!

Bryan menangkap tangan sang senior sebelum tangan itu sampai ke pipi sosok di belakangnya. Gadisnya. Ya, sosok yang sedari tadi Bryan perhatikan dan baru saja menghampirinya adalah gadisnya.

"Begini kelakuan anggota Royal Sky?" Tanya Bryan datar.

Sontak apa yang Bryan lakukan memancing seluruh siswa untuk mengintip ke arah lapangan. The Devils pun terkejut dengan apa yang mereka lihat. Vannya selaku ketua Royal Sky langsung berlari mendekat.

"Ada apa ini?" Tanya Vannya.

"Tanyakan sama anggota lo!" Ujar Bryan sambil menghempaskan tangan gadis di depannya.

"Ada apa ini Leah?" Tanya Vannya pada gadis di sebelahnya.

"Itu Van, gue cuma mau menghukum anak itu. Dia gak bisa melakukan apa yang gue suruh..."

"Memangnya lo suruh apa?"

Gadis itu nampak bingung harus menjawab apa. Bryan mendengus kesal.

"See?!" Ujar Bryan penuh dengan nada mengejek.

"Dia nggak lakuin apa gue suruh Van. Serius!" Ujar gadis itu.

Kini Vannya dibuat bingung dengan situasi di depannya.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang