31. Wrong Choose

10.3K 482 40
                                    

"Jadi dia, biang keladi dari sekua permasalahan konyol disini..." gumam Bryan.

Bryan langsung berdiri. Dia menarik sebuah tas ransel dan memasukan beberapa helai pakaiannya ke dalam. Dia juga memasukan beberapa uang tunai miliknya yang dia simpan dalam berangkasnya. Bryan mengambil beberapa senjata untuk dia masukan ke dalam tasnya. Bryan membuka ponselnya. Membeli tiket pesawat menuju ke negara yang jauh dari tempatnya kini berada.

"Lihat saja! Berani kau bermain-main denganku. Aku akan menemuimu secara langsung!" Bryan menggeram.

Bryan melepaskan kaus panjangnya.
Dia menukarnya dengan sebuah kemeja hitam.

Bryan memakai celana jeans hitam dan langsung memakai sepatunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bryan memakai celana jeans hitam dan langsung memakai sepatunya. Dia masuk ke kamar Jessica dan mengunci pintu penghubungnya. Bryan langsung keluar dari apartment itu dan menaiki taxi menuju ke bandara.

.........

Several hours later,

Bryan menginjakan kakinya di negara tempat asal gadisnya. Celztia. Bryan tersenyum bengis. Dia langsung memesan sebuah kamar di hotel mewah. Dia bahkan dengan sengaja memesan kamar di hotel mewah milik ayahnya.

Jangan kaget kalau dia memesan kamar di hotel ayahnya! Sudahkah Bryan mengatakan kalau bisnis ayahnya merambah ke dunia perhotelan? Jika belum, maka kalian mengetahuinya sekarang. Seorang Dario Alexander memiliki bukan hanya club, bar dan juga pub tapi, dia memiliki beberapa hotel berbintang lima di seluruh negara. Termasuk Celztia yang selama ini tidak pernah bisa ditembus oleh keluarga Malven.

"Selamat malam, Sir."

"Malam. Aku mau membuka penthouse di lantai paling atas."

Receptionist itu tampak terkejut dengan permintaan Bryan. Dia cukup tahu Bryan adalah artis terkenal tapi, meminta penthouse di hotel megah Briche? Jangan bercanda! Para pegawai disana tidak diizinkan membuka penthouse itu untuk siapapun kecuali keluarga Alexander sendiri.

"Kenapa diam?"

"Umm... maaf sir, kami tidak bisa membuka kamar itu."

"Panggil manajer kalian kesini."

"Sir..."

"Baiklah, berikan kamar private royal untukku."

Pegawai itu mengangguk. Dia mengetik beberapa baris kata.

"Sir, bisa saya minta kartu identitas anda?"

Bryan memberikan kartu identitasnya. Pegawai itu mengetiknya dan masih belum menyadari hal itu. Bryan menerima kembali kartu identitasnya.

"Ini kartu identitas anda, Sir. Kamar anda berada di lantai 18 nomor 1803. Selamat menginap."

Bryan mengangguk. Dia masuk ke dalam lift, menunggu di dalam lift sampai lift itu berhenti di lantai 18. Bryan berjalan di lorong sepi itu. Dia mengeluarkan kartu identitasnya dan menempelkan kartu itu di dekat pintu kamarnya.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang