93. The Payments

8K 411 78
                                    

Note:

Nie guys, update-nya. Klo kurang serem juga ya berarti emg yg paling serem dan sadis tuh ya pak boss lah ya... 😆

Biar g lama,

Selamat membaca guys,

............

Bryan tersenyum. Senyum yang seharusnya sangat menawan tapi, untuk kali ini, senyuman itu sanggup membuat bulu kuduk pria di depan Bryan berdiri. Bryan berdiri di tempatnya sementara pria itu memanggil-manggil bodyguards yang dia pekerjakan.

"Jangan membuatku tertawa!" Ujar Bryan dengan kekehan santainya.

"Mereka tidak akan datang. Kau tahu itu. Tidakkah tempat ini senyap?" Sambung Bryan.

Pria itu meneguk ludahnya kasar.

"Perlu aku ingatkan apa saja kesalahanmu? Jujur saja aku kesini membawa dua hal," ujar Bryan.

Bryan melemparkan sebuah kertas print out pada pria di depannya.

"Itu menjadi salah satu alasanku kesini. Silahkan dilihat," ujar Bryan lagi.

Pria itu membuka kertas yang Bryan lemparkan. Dalam kertas itu terdapat beberapa baris kalimat. Isinya jelas. Permintaan untuk membunuhnya. Dan permintaan itu terkirim pada DG.

"K-Kau..."

Bryan menarik salah satu sudut bibirnya naik ke atas.

"Ya, aku datang untuk pekerjaan dan juga untuk membalas perbuatanmu pada istriku,"

Pria itu berlari dan Bryan dengan santainya membiarkan pria itu melewatinya. Sudut bibir Bryan benar-benar terangkat.

"Larilah sejauh mungkin, sebelum aku menangkapmu dihitungan ke-tiga!" Seru Bryan.

"Satu!"

Bryan mulai berhitung. Dia berbalik dan berjalan keluar dari ruangan besar itu.

"Dua!"

Bryan melirik keberadaan pria itu. Bryan tahu dia pasti ada di bawah dan sedang cukup terkejut. Bryan turun dengan duduk di pegangan tangga untuk meluncur turun ke bawah.

"Time out! Tiga!"

Bryan melemparkan pisau kecil miliknya ke kaki kiri pria itu.

"Aaarrgghh!" Pria itu meraung kesakitan.

Bryan semakin tersenyum. Dia masih mengikuti pria yang tengah kesakitan itu. Bryan benar-benar terhibur. Bryan melihat pria itu berjalan ke arah ruangan di sebelah kanan rumah. Keadaan yang mulai gelap gulita membuat Bryan semakin terkekeh.

"Masih mencoba melarikan diri, huh?"

Bryan melemparkan lagi satu pisau kecil miliknya ke arah pria itu. Setelahnya, Bryan menarik sebuah kursi bar. Dia menarik bagian belakang pakaian pria itu dan menyeretnya ke arah kursi bar. Bryan mendudukan pria itu di kursi dan mengikat tangannya di salah satu lemari.

"Baiklah, biar aku perkenalkan ulang diriku padamu," ujar Bryan sembari berdiri di depan pria itu.

"Good evening mr. Revan Kyle. Perkenalkan, namaku Michael Bryan Klienschmidt Dimitry. Putra pertama Alexander Dimitry dan Caroline Klienschmidt. Cucu pertama Xavierro Malvares Dimitry dan Kanaya Malven, juga cucu pertama dari king Ricardo Quinan Klienschmidt dan queen Vieira Anerstern," ujar Bryan sembari memecahkan gelas wine di meja bar.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang