96. Get Well Soon, Brother!

7.8K 431 10
                                    

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Dario.

Baik Bryan maupun Davin memilih diam. Mereka hanya saling melirik sebelum Davin mengangguk patuh pada perintah Bryan. Davin pamit pada keluarga tuannya.

Srak!

Krett!

Grep!

"Astaga!" Pekikan Caroline dan Kanaya juga tatapan kaget semua orang kini mengarah pada Bryan dan Davin.

Bryan kini tengah menahan badan Davin yang tiba-tiba ambruk. Untung saja, tadi Bryan langsung bangkit dari kursinya hingga kursi itu menimbulkan derit keras, Bryan langsung menahan badan Davin dengan badannya sendiri. Dia membiarkan map yang tadi dibawa Davin terjatuh dan isinya berserakan di lantai.

"Tolong panggilkan uncle Regis untuk membantu membawa kak Davin, panggil uncle Charles juga untuk kesini," pinta Bryan yang masih menahan badan Davin yang tinggi besar itu.

Lean memanggil Regis untuk masuk. Regis yang melihat kondisi putranya langsung membantu Bryan menahan badan putranya. Regis dibantu Gael membopong Davin keluar dari ruangan itu untuk langsung ke UGD.

"Sebenarnya ada apa?"

Bryan melirik ayahnya. Dia terdiam sejenak sebelum menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu, Dad. Sungguh. Aku hanya tahu kak Davin sedang tidak sehat. Hanya itu saja. Aku yakin dia terluka dan belum diobati dengan benar,"

Bryan mengendus bau anyir di dekatnya dia langsung menunduk dan melihat baju kemejanya sudah berubah warna di dekat perutnya.

"See. Aku hanya tahu dia terluka,"

"Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanya Aaron.

Bryan menarik baju baru dari lemari di kamar itu. Dia melepaskan kemejanya.

"Aku tumbuh besar bersama semua pengawal di Caxander Island. Aku bermain bersama mereka dan mereka sudah seperti saudaraku sendiri," ujar Bryan sembari memakai kemejanya.

"Jadi, kalau uncle tanya bagaimana aku tahu. Aku akan menjawab karena aku mengenal mereka sudah sejak lama sekali," lanjutnya.

Bryan menghampiri Jessica dan mengecup puncak kepala gadisnya dengan lembut.

"Aku melihat kak Davin dulu," ujar Bryan pada istrinya.

Jessica hanya mengangguk kecil. Bryan meninggalkan ruangan itu. Sementara Ren yang sedari tadi memunguti lembaran kertas yang berserakan itu dibuat tertegun saat membaca isi kertas di tangannya.

"Anak itu benar-benar akan menggeser Maximillan Tech," gumam Ren dengan suara yang masih terdengar semua orang.

"Apa maksudmu?" Tanya Nathan.

Ren malah menatap Ares dengan tatapan takjub.

"Uncle, kekayaanmu akan bertambah berkali-kali lipat!" Ujarnya pada Ares.

"Apa sih? Jangan bicara setengah-setengah Ren!" Ujar Dario.

"Yo, anak lo itu akan membangun tanah di silang x dengan konsep tiga bangunan empat fungsi!"

"Hah?"

"Dia membuat dua tingkat basement, tiga mall setinggi empat lantai di atasnya lalu, membangun tiga tower di atas mall itu!"

Ucapan Ren membuat semua orang disana tercengang. Mereka tidak pernah memikirkan hal itu dan Bryan yang pertama kali memikirkannya. Ares dan Dario langsung melihat isi rancangan pembangunan itu. Benar kata Ren, Bryan sedang membuat megaproyek miliknya sendiri. Dan jika proyek itu rampung, bisa dipastikan setiap tahunnya pundi-pundi kekayaan Xav company akan meningkat lima atau bahkan sepuluh kali lipat hanya dari satu tanah itu saja.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang