2. Your Name, Please?

16K 654 17
                                    

Note:

Jadi guys, anggap saja kalau 1zerl itu sama dengan Rp16.000 ya guys... jadi silahkan dihitung sendiri berapa besar penghasilan Bryan selama setahun itu...

.........

Bryan duduk diam di dalam mobilnya dia baru saja sampai di lokasi pemotretan. Dia melihat Regis tidak sedang mengikutinya. Sedikit heran tapi, dia memilih diam dan beranjak untuk memulai pekerjaannya. Beberapa wartawan datang ke lokasi itu dan menanyakannya beberapa pertanyaan

"Chael, apa anda berniat untuk berhenti dari dunia keartisan?"

Dengan senyum Bryan menjawab. "Tidak. Belum terpikir oleh saya"

"Apakah anda akan mengambil hak anda atas takhta Kanzpia?"

"Entahlah. Saya tidak yakin"

"Lalu, apa benar anda mulai terjun ke dunia bisnis bersama dengan kakek anda?"

"Saya hanya membantu beliau saat itu. Belum terpikir sama sekali untuk ke arah sana. Pendidikan saya saja masih belum seberapa"

"Anda secara tidak langsung menolak takhta Kanzpia dan kedudukan anda di Xav company, apa itu karena pendapatan anda sebagai seorang model dan aktor sudah sangat besar?"

Bryan terkekeh kecil. Di depan kamera dia memang terlihat lebih hangat pada siapapun meski saat itu tangannya tengah terkepal erat demi menahan agar emosinya tidak keluar

"Saya bukan menolak. Saya hanya belum berminat dan belum tertarik ke arah sana. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, kan?" Jawab Bryan

"Menurut berita setempat, penghasilan anda sebagai model saat ini mencapai 350.000.000 zerl setahunnya. Dan katanya itu setara dengan keuntungan anak perusahaan Xav company pada periode yang sama. Apa itu benar?"

Kepalan tangan Bryan semakin mengerat. Bryan hanya tersenyum kecil

"Saya tidak tahu menahu soal keuntungan perusahaan kakek saya. Saya memang belum tertarik pada bisnis dan lagi pula, saya rasa tidak sopan jika saya menanyakan hal semacam itu pada beliau. Dan lagi, saya sendiri tidak menyangka kalau penghasilan saya setahun bisa mencapai sebesar itu."

Para wartawan terus memborong Bryan dengan banyak pertanyaan. Termasuk tentang ayahnya. Setiap mereka menanyakan tentang ayahnya, maka Bryan akan menjawab "silahkan tanya pada beliau sendiri. Saya tidak punya wewenang untuk menjawab itu"

Bryan segera melakukan pekerjaannya. Para wartawan masih bertengger disana. Meski akhirnya mereka mulai bubar ketika waktu sudah menunjukan pukul dua belas tengah malam. Tak lama setelah itu, pekerjaan Bryan selesai. Bryan berlari ke arah mobilnya setelah berpamitan pada semua orang.

Bryan melajukan mobilnya menuju ke garasi rahasia miliknya. Dia menukar mobilnya dan berangkat menuju ke tempat targetnya. Sebuah gedung bertingkat. Bryan mengenakan jaketnya dan segera berlari masuk ke dalam. Dia menyusuri lorong sepi dan gelap itu untuk menemukan tempat dimana targetnya berada.

"Ini dia" gumam Bryan

Dia mengeluarkan pistolnya dan membuka pintu dengan sebelah tangannya. Hening. Ruangan itu hening tanpa suara. Bryan masuk dengan perlahan ke dalam dan membuka sebuah pintu yang Bryan yakini adalah sebuah kamar.

'Got you' pikir Bryan saat melihat gundukan selimut di dekat ranjang

Bryan mendekat dan menodongkan pistolnya. Jemari Bryan sudah siap menarik pelatuk pistolnya. Bryan mulai berhitung dalam hati

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang