104. Stupid Deals

7.4K 385 21
                                    

Note:

Boss muda tadi telepon, marah2 minta dilurusin urusan Samuel itu... jadi, hari ini double up deh kak... biar dpt pencerahan dikit. Dan biar aku g dipulangin ke tempat pak boss Rio yg semakin hari semakin....

Semakin membuat daku iri dengan kemesraannya sama bu boss...

So, kak. Nie pertanyaan kenapa Sam tinggalnya misah

Selamat membaca...

.........

Andlesia, a few years ago,

Bryan langsung memutus sambungan itu. Dia meninggalkan rapat dengan cepat dan segera berlari keluar dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh dan memakirkan mobilnya secara asal di depan lobi rumah sakit.

"Nak! Mobilmu menghalangi jalan!" Seorang petugas keamanan menghentikan Bryan.

Bryan memberikan kunci mobilnya pada petugas itu.

"Pak, tolong pakirkan mobilnya. Lalu, kuncinya-"

Ucapan Bryan terhenti saat matanya menangkap mobil sang ayah berhenti di belakang mobilnya. Bryan langsung meninggalkan satpam itu dan membuka pintu mobil ayahnya. Dia menggendong Jessica yang beratnya sudah bertambah tiga kali lipat dari biasanya itu ke dalam rumah sakit.

"Maaf, tuan. Administrasinya," seorang perawat menghentikan Bryan.

"Mom," Bryan meminta bantuan ibunya.

Caroline memberikan kartu nama Dario dan juga gold diamond card miliknya pada perawat itu.

"Tunjukan ruang bersalinnya," ujar Caroline.

Dengan segera para suster berlari dan membawakan ranjang untuk Bryan. Bryan membaringkan Jessica disana dan mereka membawa Jessica ke ruang bersalin. Jessica memang sudah tidak sadarkan diri saat mobil milik Dario berhenti di depan rumah sakit tadi.

Bryan mendengar dokter memintanya menandatangani surat izin melakukan pembedahan pada Jessica. Kanato yang ada disana juga menyarankan hal yang sama.

"Aku janji Bryan, Jessica akan baik-baik saja!" Ujar Kanato padanya.

Bryan menandatangani surat itu dengan cepat lalu, semua dokter terbaik masuk ke dalam ruangan itu. Bryan hanya bisa menunggu di luar saja. Tiga jam menunggu dan kanato pertama kali keluar dari ruangan itu.

"Anakmu kembar. Satu laki-laki dan satu lagi perempuan. Jessica kondisinya stabil, hanya perlu di ruang perawatan dan satu jam lagi dia akan di pindahkan ke ruang inap,"

Bryan menghela kecil.

"Bryan,"

Nada panggilan Kanato membuat Bryan menatap pria yang menjadi kakak iparnya itu dengan lekat.

"Putramu,"

"Kenapa?"

"Kondisinya agak lemah. Untuk sementara kami akan masukan dia ke dalam incubator. Tapi, tenang saja, terkadang hal itu wajar terjadi pada bayi,"

"Jangan membodohiku uncle!" Ujar Bryan.

"Apa yang terjadi pada putraku?"sambung Bryan.

"Dia terlibat oleh tali pusarnya sendiri. Jadi, saat tadi dikeluarkan, anakmu sempat tidak bernapas walaupun sudah dilakukan berbagai upaya. Sampai akhirnya tangisan putrimu membuat dia mulai bernapas dan ikut menangis,"

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang