46. Teach Me More

10.6K 444 13
                                    

Half years later,

"Dimana dia?"

"Young lady ada di halaman belakang young master."

"Titip tasku uncle. Aku mau ke belakang dulu."

Pria yang memakai suit hitam itu mengangguk patuh dan mengambil tas koper milik tuan mudanya. Sementara pemilik tas kini tengah berjalan menuju ke halaman belakang rumah warisan dari sang kakek.

"Hi Mom..." sapanya saat melihat sang ibu ada di dapur.

"Hey, sudah pulang?"

"Hn."

Dia memeluk ibunya dengan cukup erat sampai suara berat sang ayah terdengar olehnya.

"Ryan?"

Bryan tersenyum dan berbalik setelah melepaskan pelukannya dari sang ibu.

"I'm home Dad..." ujar Bryan pelan. Sang ayah langsung menghampiri putra sulungnya itu dan mengacak rambutnya perlahan.

"Lebih cepat dari perkiraan." Ujar Dario.

"Aku bosan syuting disana lama-lama. Lebih baik aku selesaikan dengan cepat dan segera pulang..." ujar Bryan lagi.

"Oh iya, dimana dia?" Tanya Bryan pada kedua orang tuanya.

"Dia? Sedang ada di halaman. Kamu tahu, tidak ada yang berani mendekatinya saat ini." Jawab Caroline dengan sedikit kekehan di ujung ucapannya.

"Kenapa?"

Dario menepuk bahu kiri Bryan dan terkekeh kecil.

"Semua orang takut terkena sasarannya yang meleset..."

Bryan mengerutkan keningnya saat sang ayah berujar demikian. Dia heran dan bingung dengan ucapan ayahnya. Dario dan Caroline mengajak Bryan ke halaman belakang dan Bryan baru mengerti maksud ucapan ayahnya.

Di depannya kini sosok yang dia cari sedang memegang sebuah pistol. Meski bukan pistol sungguhan tetap saja, Bryan tahu kalau terkena peluru dari pistol itu rasanya lumayan menyakitkan. Bryan melihat sepupu-sepupunya sedang bersembunyi dan berlindung di tempat aman. Bryan tersenyum kecil ketika sosol itu menurunkan tangannya dan menghela berat karena tembakannya entah mengarah kemana yang jelas, tidak mengenai sasaran. Bryan melangkah ke arah sosok yang kini sedang membelakangi dirinya itu.

"Eh?" Pekik sosok itu kaget saat sebuah lengan kokoh melingkari pinggang dan perutnya.

"Sudah kembali?" Tanya sosok itu.

"Kamu tahu itu aku?"

"Kebiasaan. Ditanya malah balik bertanya..."

Bryan terkekeh mendengar cibiran itu. Bryan mengeratkan pelukannya dan mengecup leher sosok di depannya, tak lupa dia meninggalkan tanda miliknya disana.

"Mine!" Ujar Bryan berbisik.

"Semua orang sudah tahu, Bryan. Mereka tahu kalau aku, Jessica Reina sudah punya seorang tuan..."

"Aku bukan tuan dan kamu bukan pelayan. Tolong hilangkan kebiasaan itu, Baby!"

Jessica terkekeh kecil. Bryan merambatkan sebelah tangannya yang bebas untuk menggenggam tangan gadisnya yang kini sedang memegang pistol. Dia menaikan tangan itu dan mengarahkannya ke depan.

"Jauh-jauh dari sini, Ryan. Kalau kamu terkena pelurunya bagaimana?" Ujar Jessica khawatir.

"Tidak akan. Jangan takut begitu!" Bryan berucap sambil menaikan sebelah tangan Jessica lagi agar turut memegang pistol juga.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang