42. Please, Help Me Dad!

10.8K 483 17
                                    

"Damn! Ryan!" Umpat Dario.

Dario melihat ketiga pengawalnya hendak membantu Dario.

"Kalian bertiga cari pelakunya!" Titah Dario mutlak. Dia dan Kanato membawa Bryan ke ruang operasi. Berhubung ruangan itu sedang digunakan, jadilah Kanato dan Dario meminta sebuah kamar VVIP. Mereka membawa Bryan dengan ranjang yang kosong disana dan Kanato menangani Bryan di ruang VVIP itu. Kanato menggunting baju kemeja Bryan dan meringis saat melihat luka di bahu kanan Bryan.

Dengan cekatan Kanato mengobati dan menjahit luka menganga itu. Dario menggeram kesal saat melihat luka di bahu putranya. Terlihat sekali luka itu disayat berkali-kali. Terbukti bukan hanya kulit dan dagingnya yang tergores tapi, beberapa diantaranya cukup berantakan. Kanato terpaksa membuang semua yang berantakan dan menjahit semua yang masih utuh.

"Orang ini berniat sekali membunuh Bryan... kalau dia bukan Bryan, dia pasti sudah tewas..." ujar Kanato membuat gigi Dario bergemelatuk menahan amarah.

"Pantas saja putramu tidak menjawab pertanyaanmu tadi. Lihat luka di lehernya ini aku yakin dia dicekik dengan tali."

Kanato mengoleskan salep di leher Bryan dan melilitkan perban disana. Lalu, dengan perlahan Dario dan Kanato mengangkat badan Bryan dan membaringkannya di ranjang pasien yang baru. Kanato membersihkan luka di wajah Bryan. Luka lebam dia olesi salep untuk meredakan memar, sementara luka gores dia obati dengan salep luka dan dia tempeli plester luka.

"Sir..."

Dario dan Kanato langsung menoleh ke arah pintu dan mendapati Gael berdiri disana. Dario mengangguk dan Gael masuk ke dalam ruangan itu.

"Siapa?"

"Pelakunya tewas di tangan young master, sir. Saat kami sampai pelakunya sudah tidak bernyawa. Di lehernya terdapat tali tipis, tulang lehernya dan beberapa tulang lainnya patah dan beberapa luka gores. Disana juga ada sebilah belati, Sir."

Dario menutup matanya. Mencoba menurunkan emosinya yang sudah sangat memuncak.

"Apa ada petunjuk lainnya?"

Gael menyodorkan tablet ke arah Dario.

"Rekaman dari kamera yang terpasang di atas pintu toilet merekam semua kejadiannya. Dugaan sementara kamera itu sengaja dipasang disana. Kami masih akan menyelidiki dan mencari identitas dari pelakunya, Sir."

Dario mengangguk. Dia membiarkan Gael keluar dari kamar itu. Dario duduk di sofa dan menyalakan tablet milik Gael. Dia membuka sebuah file baru disana dan memutar Video yang terpasang itu.

Marvinia National Hospital, 7.05 pm.

Bryan baru saja membasuh wajahnya saat melihat sosok pria memasuki toilet itu dan masuk ke salah satu bilik. Bryan tahu pria itu mengamatinya. Bryan melirik ke arah pria itu dan segera mengambil tisu untuk mengeringkan wajahnya. Dia segera beranjak dari toilet itu.

Akan tetapi, rencana keluar dari toilet itu terhalang lantaran pria itu keburu mencekik leher Bryan dengan tali dari belakang. Bryan tertarik mundur dari pintu toilet. Pria itu mengeratkan cekikan di leher Bryan. Tidak mau menyerah begitu saja, Bryan menyikut dan menendang pria di belakanganya sampai akhirnya cekikan itu terlepas.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang