118. Don't Be Like Me

7.7K 412 14
                                    

Bryan berdiri di depan kamar putranya. Dia mengetuk pintu kamar itu perlahan.

"Sam, daddy boleh masuk?" Tanya Bryan.

Tak lama pintu kamar itu terbuka. Bryan menunduk dan melihat putranya tengah berdiri di depannya. Bryan masuk ke dalam kamar itu. Dia menggendong Samuel dan mendudukan anaknya di ranjang besar di tengah kamar itu. Bryan sendiri bersimpuh di lantai tepat di depan anaknya.

"Kenapa kamu tidak turun ke bawah, Sam?"

Samuel menggeleng kecil. Bryan mengambil kedua tangan Samuel dan menggenggamnya erat.

"Sam, beritahu daddy. Kenapa Sam tidak mau turun ke bawah?"

"Sam takut, daddy,"

"Takut? Pada apa? Daddy ada di bawah juga,"

Samuel menggeleng lagi.

"Sam, ayo turun! Daddy temani Samuel. Hari ini, Sam boleh duduk bersama daddy, bagaimana?"

Samuel menatap Bryan dengan ragu. Dia tidak berani turun ke bawah dan tidak berani ikut makan malam.

"Sam, kalau kamu tidak makan, nanti kamu bisa sakit, sayang. Makan, ya?"

Akhirnya Samuel mengangguk kecil. Bryan tersenyum. Dia berdiri dan mengajak Samuel turun ke ruang makan. Bryan mengajak Samuel ke kursinya. Saat mereka hampir sampai, Jessica bsru saja keluar dari dapur.

"Sam," Jessica memanggil putra sulungnya.

Samuel langsung bersembunyi di belakang badan Bryan. Tangan Samuel meremas celana milik ayahnya dengan kuat. Bryan meletakan tangannya di atas kepala Samuel.

"Sam, mommy memanggilmu, nak. Kamu tidak mau menjawab mommy?" Tanya Bryan dan Samuel semakin bersembunyi.

Bryan menghela kecil. Dia mengusap rambut Samuel dengan perlahan.

"Samuel, mommy mau bicara, sayang. Sini sama mommy,"

Samuel semakin mundur dan menyembunyikan diri di balik badan Bryan. Bryan jadi bingung sendiri. Dia hanya bisa diam di tengah-tengah tanpa bisa melakukan apapun.

"Sam minta maaf mommy..." suara Samuel sangat kecil di balik badan Bryan.

"Sam janji tidak akan melakukannya lagi. Mommy jangan marah, Sam tidak mau dipisahkan dari daddy dan adik-adik lagi," cicit Samuel.

Bryan menarik napasnya dalam-dalam saat mendengar ucapan itu dari mulut anaknya. Dia menatap Jessica dan melihat istrinya terkejut juga menyesal. Jessica berjalan perlahan dan berjongkok di sebelah Bryan. Tangannya terulur untuk mengusap rambut Samuel.

"Maafkan mommy, Sam. Mommy sudah egois dulu dan membuat Sam jauh dari daddy dan adik-adik. Tapi, sekarang mommy janji, kita tidak akan kemana-mana. Kita akan ada bersama daddy dan juga adik-adik. Sam jangan takut sama mommy lagi, ya?"

Bryan terenyuh mendengar percakapan itu. Perlahan Samuel menoleh ke arah Jessica dan menemukan ibunya tengah menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan juga merah.

"Maafkan mommy ya, jagoan. Momny sudah membentak Sam tadi. Mommy minta maaf,"

Samuel mengangguk kecil. Dia memeluk Jessica dengan erat dan menangis disana.
Jessica sendiri hanya bisa mengusap punggung Samuel dan menciumi pipi putra sulungnya dengan sayang.

"Maafkan mommy, Sam. Maaf,"

Samuel mengangguk kecil. Setelah Samuel agak tenang, Jessica melepaskan pelukannya. Dia mengusap pipi Samuel yang berair.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang