121. One Princess And One Little

8.2K 460 23
                                    

"Siapa yang kamu curigai?" Tanya Bryan.

"Ivanders Noel Katapski. Selama ini hanya dia dan Felix Manuel Ditrovinich saja yang berani mengusik aku,"

"Kenapa?"

"Well, itu karena aku menolak pernyataan cinta dari adik sepupu Felix lalu, kalau tidak salah banyak yang bilang gadis yang dijodohkan pada Felix malah berbalik menyukaiku,"

Bryan terkekeh mendengar jawaban putranya. Bryan akhirnya menepuk bahu Samuel.

"Pulanglah. Masalah Noel dan Felix biar dad saja yang menanganinya. Jangan terlalu sering memakai otot untuk menyelesaikan masalah, Sam. Ada cara lain yang lebih menyenangkan,"

"Oh ya? Apa itu dad?"

"Dengan menggunakan otak, Sam. Kamu hanya perlu menyusun semua rencana dan menjalankan rencana itu. Lalu, saksikan bagaimana mereka mulai mendapat ganjaran dari perbuatan mereka,"

Samuel mengangguk paham.

"Ummm... dad,"

"Ada apa lagi, Sam?"

"Sepertinya belakangan ini kesehatan Raiden semakin turun. Dia sering kelelahan dan lebih memilih untuk mematikan pendingin udara saat di mobil. Apa tidak sebaiknya dia diperiksa uncle Kanato saja, dad? Bukannya aku tidak percaya pada kakek Charles, hanya saja..."

"Dad paham. Akan aku usahakan untuk mengajak pamanmu kesini,"

Samuel tersenyum mendengar jawaban itu. Samuel bergegas keluar. Dia memang ingin segera membersihkan badannya agar rasa gatal di lengannya bisa segera hilang. Bryan kembali diam. Dia memanggil Davin ke ruangannya.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan muda?"

"Kak, aku hanya mau menanyakan soal Ivanders Noel Katapski,"

Davin mengangguk. Dia meletakan tablet di tangannya di atas meja kerja Bryan. Disana terdapat semua hasil penyelidikan tentang Noel. Juga silsilah keluarganya.

"Justin Marvelino? Bukankah itu nama Verizon?"

Davin mengangguk kecil.

"Kenapa disini dia menyandang nama Ditrovinich?"

"Menurut penelusuran kami, tuan Justin memang memiliki nama Ditrovinich. Semua orang di dunia bisnis mengenalnya dengan nama itu. Mungkin hanya anda dan orang-orang yang pernah atau berkecimpung sebagai pembunuh bayaran yang menyebutnya Justin Verizon,"

Bryan mengangguk. Dia menggerakan jarinya di atas layar tablet itu. Dia melihat dan membaca dengan jelas siapa dan bagaimana keluarga itu. Felix adalah adik dari Justin Marvelino Ditrovinich. Bryan tahu keluarga Ditrovinich mengalami kecelakaan dan hanya menyisahkan anak mereka saja di dunia.

"Felix adalah tanggungan Marvel?"

"Dapat dipastikan begitu, tuan muda,"

Bryan mengangguk lagi. Baru dia mau bertanya lebih lanjut pada Davin, dan ponselnya bergetar dengan nama Jessica tertera di layar.

"Ya, love?"

"Grandpa Xavie meninggal,"

Bryan langsung terkejut. Tubuhnya menegang sempurna seperti patung. Kulit Bryan memucat. Tablet yang dia pegang tadi juga langsung terjatuh ke atas meja.

"Love, kamu tidak-"

"Tidak aku serius. Kami ada di rumah sakit sekarang, grandpa tadi pingsan dan saat dibawa ke rumah sakit, uncle Charles bilang sudah terlambat,"

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang