60. The Punishment From Alexander

8.2K 412 31
                                    

Bryan berjalan lebih dulu. Dia ingin tahu apa spekulasinya benar atau tidak. Malam mulai meninggi dan Bryan mulai mengantuk. Bryan menguap kecil saat tiba-tiba suara teriakan memanggilnya.

"Tuan muda!!"

Bryan langsung menoleh dan melompat mundur. Dia sedikit mengenyit saat lukanya terasa sakit. Perutnya seperti tersengat sesuatu. Bryan menatap ke arah depan dan menemukan pria berpostur tinggi dengan rambut cokelat muda tengah menahan dan berkelahi dengan seseorang.

"Benar, kan.." ujar Bryan pelan.

Sialnya karena sedang sedikit melamun, Bryan tidak melihat kalau kedua pria yang berkelahi di depannya sedikit dekat dengannya.

Jdugh!

"Aaakkhh!" Bryan menjerit keras saat kedua sisi lukanya terasa sangat sakit.

Perutnya tersikut tepat di pada lukanya hingga dia menabrak kaca spion mobil ayahnya tepat di luka yang ada di pinggangnya. Bryan tersimpuh di atas tanah berumput itu. Teriakannya memecah keheningan malam dan membuat semua orang berlari keluar dari dalam gudang.

Bryan meremat rumput di bawahnya dengan erat. Rasa sakit di lukanya benar-benar menyiksa.

"Apa-?" Pertanyaan Dario terhenti saat melihat Noah sedang berkelahi dengan Rian sementara Bryan tengah bersimpuh di atas rumput.

"Gael, urus mereka!" Titah Dario sementara dirinya menghampiri Bryan.

"Ryan..."

Dario bisa mendengar Bryan menggeram dan meringis karena rasa sakit. Dia juga melihat kemeja putih yang dipakai Bryan ternoda oleh warna merah dari darahnya.

"Apa yang terjadi?"

Bryan tidak menjawab. Dia hanya meringis sakit. Dario mengambil obat pereda sakit di mobilnya. Dia memberikan obat itu pada Bryan.

"Siapa pelakunya?"

"Ri...an" ujar Bryan terbata.

Dario hendak membantu Bryan berdiri tapi, Bryan menepis tangan Dario.

"Still hurts?"

Bryan mengangguk kecil. Dario menarik Bryan dan memeluknya dari samping. Dia menunggu putranya lebih baik dan dia akan membawanya ke rumah sakit kembali. Bryan masih meringis saat Dario memapah badannya memasuki mobil. Bryan sendiri tidak ingin pergi dari sana.

"Dad, tidak bisakah panggil uncle Charles kesini saja?"

Dario ingin menolak tapi, akhirnya dia mengangguk kecil. Dia memanggil Gavel untuk membawa beberapa pengawal, pakaian untuk Bryan dan menjemput Charles ke gudang mereka. Charles mendengus saat melihat luka Bryan yang kembali terbuka dengan tidak sengaja.

.......

"Mana Bryan?" Tanya Dario setelah beberapa menit berlalu.

"Dia terlelap di mobil. Apa yang dilakukan putramu sebenarnya?"

"Tidak ada. Hanya seseorang kembali menyerangnya dan tanpa sengaja mengenai lukanya."

Charles hanya menggelengkan kepalanya. Dia memilih pamit pulang. Dario menghampiri mobilnya dan membuka pintu mobil itu. Dia melihat Bryan terlelap dengan keringat yang tersisa di kening dan wajahnya. Dario mengambil pakaian Bryan yang sudah bernoda darah dan membersihkan tangan Bryan yang sedikit kotor, sebelum dia menutup kembali pintu mobilnya.

Dario menyuruh Mark menjaga Bryan. Martin sudah dibawa pulang oleh Zarvel. Dario masuk kembali ke gudang itu dia menatap kelima orang di depannya. Empat orang menjadi mangsanya dan satu orang milik Zarvel. Dario mengambil segelas whiskey dan menenggaknya dalam satu tegukan besar. Setelahnya, dia melirik pria yang baru saja membuat Bryan, putra kebanggaannya meringis kesakitan.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang