32. Their Duty

9.4K 486 22
                                    

"Kau salah memilih lawan bermain..."ujar Bryan.

Bryan maju bersamaan dengan jentikan jari dari pria di ujung tangga sana. Bryan melihat banyak orang berpakaian tertutup rapat itu mendekatinya. Melawannya dengan tangan kosong maupun dengan senjata. Bryan berhasil melumpuhkan mereka dengan mudahnya.

Bryan sempat melihat tali tipis dari sebuah kawat. Bryan yakin satu gores dan lehernya bisa lepas dari tempatnya. Bryan mulai berhati-hati. Pria itu terlalu pandai untuk dilawan tanpa rencana seperti yang Bryan lakukan. Bryan mulai mempelajari apa yang akan dilakukan pria di depannya. Dia menyadari segerombol pria tadi tidak benar-benar untuk melawannya tapi, untuk mempersiapkan arena bagi musuhnya yang sebenarnya.

Benar saja! Tiga orang kini muncul di depan Bryan. Mereka hanya berbekal sebuah pedang. Bryan pernah mendengar tentang mereka. Mereka yang disebut ninja bisa membuatmu jatuh dalam ilusi. Bryan harus waspada dengan hal itu. Mereka maju menyerang Bryan seiring dengan jentikan jari pria di ujung tangga itu.

"Sialan!" Umpat Bryan saat satu goresan tercipta di badannya karena, dirinya tidak memperhatikan letak tali kawat itu.

Bryan berlari dan melompat untuk menghajar pria di depannya. Gerakan mereka cukup cepat dan sempat membuat Bryan kewalahan. Bryan berhasil memukul satu dari ketiga orang itu. Dia menyelipkan bom asap yang beracun, di pakaian pria itu.

"Sepertinya mainanku akan habis untuk malam ini..." guman Bryan.

Yap. Bryan memboyong semua "mainan" yang dia kumpulkan dari black market. Entah itu Nightcore, Silent Killernya yang tinggal beberapa butir, Sleeping night, dan masih banyak lagi mainan berupa bom asap beracun miliknya. Termasuk Black core yang baru saja dia lemparkan tadi di depan dan di dalam ruangan itu.

"Enghh..." Bryan merasakan kepalanya berdenyut nyeri.

'Shit!' Bryan membatin saat dia tidak bisa menggerakan badannya.

Dia terjebak dalam ilusi yang dibuat oleh musuhnya setelah sebelumnya, dia sempat beradu tatap dengan salah satu dari orang itu. Bryan terdiam dan tergugu di tempatnya. Badannya tidak bisa digerakan meskipun dia ingun menggerakannya. Dia hanya bisa diam saat pria di depannya menghampirinya dan melakukan sesuatu padanya. Entah apa yang dilakukan pria itu sampai Bryan kini melihat bayangan yang paling dia takuti.

Keluarganya terbunuh di depannya. Bryan menolak semua itu. Meski dia tahu itu ilusi tetap saja, Bryan tidak bisa menyingkirkan pemandangan itu dari matanya. Jantung Bryan mulai berdegub dengan cepat. Keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya. Apa yang Bryan lihat benar-benar membuatnya takut. Terlebih ketika dia melihat wajah Ramon Romanof yang kembali muncul.

"Rrrgghhh!" Bryan menggeram.

Pria di ujung sana tertawa melihat Bryan menderita. Dia bahkan melakukan sambungan langsung ke Dario dan Daverick yang merupakan musuhnya.

"Hahaha... lihat dia! Ini akibatnya kalau diantara kalian ada yang berani mengusikku!! Kalian harus melihat bagaimana dia bisa tewas hanya dengan sedikit ilusi atau perlu aku katakan hipnotis?" Ujar pria itu.

Video yang memperlihatkan Bryan menggeram dan badannya yang mulai merosot jatuh di atas lantai itu membuat Dario mendesis kesal terutama saat dirinya mendengar suara geraman itu. Dia langsung tahu sosok di video itu adalah putranya. Dario menahan kekesalannya setelah sejak kemarin malam, dirinya sibuk mencari Bryan yang hilang dan kini anak itu malah ada di negara Celztia. Sedang mengusik orang yang tidak pernah dia ataupun kelima temannya usik sama sekali pula.

Bryan benci saat rasa sakit itu menyerang kepalanya. Bryan ingin sekali melawan ketika rasa sakit itu kembali. Dengan tekat kuat Bryan berusaha mengenyahkan pemandangan yang dia lihat di depan matanya.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang