6. Bryan Old Friends

12.1K 516 0
                                    

"Sshuussshh!" Bryan mendesis saat adik-adiknya berebut menanyakan keadaannya.

"Satu-satu kalo tanya! Gue bingung mau jawab yang mana!" Sungut Bryan.

The Devils terkekeh geli. Bryan hanya memutar matanya malas. Dia menunduk dan melihat adik kecilnya sedang berdiri di dekatnya.

"Minggir..." usir Bryan pada Vannya dan Abigail.

Bryan mengangkat Michelle dan memeluk adik kecilnya itu dalam gendongannya.

"I miss you so bad little princess." ucap Bryan sambil mencium pipi tembam adiknya.

"Ichelle juga kangen kakak... kakak sakit?"

"Hm? Nggak kok. Kata siapa?"

"Benar?"

"Benar Ichelle..."

Michelle memeluk leher Bryan dengan erat. Bryan membawa adik bungsunya itu ke kursinya dan dia duduk disana sambil sesekali terkekeh geli mendengar celoteh adiknya. Bryan meminta Michelle berhenti sebentar dan dia menoleh ke belakangnya. Ke arah pintu ruang makan.

"Kalian bersembilan mau disana terus atau mau ikut makan malam? Gue udah laper loh..." ujar Bryan yang langsung membuat The Devils berlari dan duduk kembali di kursi mereka.

"Kenapa kamu jadi ikutan seperti mereka Chea?" Ujar Bryan santai.

Chea dan semua orang disana menatap heran ke arah Bryan.

"Maksud kakak?"

"Ya gitu... kamu udah mulai nggak anggun kayak Mommy. Jangan bilang habis ini kamu bakal teriak-teriak juga kayak mereka bertiga?" Goda Bryan.

"BRYAN!!!!" Pekik Abigail, Vannya dan Kathleen dengan keras.

Bryan menutupi telinga Michelle  dengan cepat. Dia menghela lega saat Michelle terlihat santai dan masih memainkan ponsel Chea di pangkuan Bryan.

"See? That's what I mean Chea..."

Para orang tua hanya bisa tertawa karena, lagi-lagi Bryan berhasil mengerjai ketiga sepupunya. Makan malam kali itu berlangsung cukup menyenangkan jika saja, pembahasan tentang kejadian siang tadi tidak diangkat naik oleh Rafael.

"Seriously Grandpa Rafa?" Ujar Bryan dengan nada kesal.

"Ya, pelakunya harus tetap ditemukan Bryan."

Bryan mulai malas menanggapi kakeknya yang ajaib itu. Seperti tidak suka dengan ketenangan saja! Bryan meletakan alat makannya dan meminum air putih di gelasnya. Dia membisikan sesuatu pada Michelle yang masih betah duduk di pangkuannya, sebelum dia berdiri dan mendudukan Michelle di kursi miliknya.

"Aku duluan..." ujar Bryan

Bryan melangkah keluar dari ruangan itu. Langkahnya sempat terhenti sementara saat seseorang lewat di depannya. Dia juga sempat melirik pintu kaca yang menuju ke taman. Sebelum akhirnya dia berjalan kembali dan lagi-lagi dia berhenti.

"If I be you, I won't gonna touch her..." ucap Bryan membuat semua orang di ruangan itu heran dengan maksud ucapannya.

Bryan masih berdiam di tempatnya. Dia melirik lagi ke arah pintu kaca dan menundukan kepalanya sebentar. Dia menurunkan pisau kecil yang dia selipkan di lengan kemejanya.

"Aku peringatkan padamu, sebaiknya jauhi dia atau aku sendiri yang akan menghabisimu!" ujar Bryan lagi dan jujur saja semua orang semakin heran.

Di tengah keheranan itu, seseorang menerobos masuk ke dalam dari pintu kaca dan seorang pelayan berusaha mendekati meja makan.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang