111. I Will Protect Them!

8K 457 16
                                    

Several years later,

"Kakak! Kembalikan itu punya Raquel!" Suara pekikkan itu mengisi pagi hari di rumah besar yang berada di selatan Vicel city.

Bryan sedang duduk di ruang makan saat pintu ruang makan itu terbuka dan menampakan seorang anak berusia tujuh tahun tengah berjalan ke arahnya dengan tangan yang mengusap sebelah matanya.

"Pagi  Daddy," ujar anak itu.

"Pagi Raiden," Bryan menjawab pelan.

Tak berapa lama setelahnya sepasang balita laki-laki berusia tiga tahun memasuki ruang makan itu bersama dengan Jessica di tengah-tengah mereka.

"Beri salam pada Daddy dulu," ujar Jessica.

Kedua balita itu melepaskan tangan ibu mereka dan berlari ke arah Bryan. Mereka berebut naik ke pangkuan Bryan. Bryan sendiri sampai terkekeh dibuatnya.

"Satu-satu sayang. Jangan berebut! Nanti kalian jatuh," ujar Bryan sembari menggendong salah satu dari mereka untuk dia dudukan di paha kirinya dan dia menggendong satu balita lagi ke paha kanannya.

"Good molning daddy," ujar kedua balita itu.

"Good morning, Daniel," ujar Bryan mencium pipi tembam anak di sebelah kanannya.

"Good morning, Richard," Bryan mencium pipi anak di sebelah kirinya.

Mereka berdua adalah kembar bungsu di keluarga Bryan. Setelah Raiden dan Raquel berusia empat tahun, keluarga kecil itu kembali diberikan dua malaikat tampan. Daniel Elvano Klienschmidt  Dimitry dan Richardo Evano Klienschmidt Dimitry. Pepatah tua mengatakan nama adalah doa. Karena itu Bryan selalu memikirkan nama terbaik untuk anaknya. Meski dia masih melibatkan nama kakek-kakeknya dalam nama anak-anaknya.

Seperti Daniel Elvano. Daniel adalah nama kakek buyutnya. Akan tetapi, Daniel memiliki arti "Tuhan maha adil", sementara Elvano berarti "anak yang kuat hadiah dari Tuhan". Bryan memberi nama itu dengan harapan putranya akan menjadi anak yang kuat dan juga adil.

Lain Daniel lain Richardo Evano. Richardo merupakan nama ayah dari ibundanya. Richardo memilki arti "kuat". Sementara Evano memiliki "arti hadiah paling indah dari Tuhan". Bryan memberi nama itu karena memang baginya, putranya merupakan hadiah paling indah dari Tuhan yang Bryan harapkan akan menjadi anak yang kuat kelak.

"Daddy! Lihat! Kakak mengambil pitaku dan tidak mengembalikannya!" Suara cempreng itu memecahkan lamunan Bryan tentang kedua putra kembarnya.

Bryan menoleh dan melihat putri kecilnya kini sudah memasang wajah hampir menangis. Bryan menarik kursi bayi di sebelahnya. Dia mendudukan Daniel disana sementara Richardo digendong sang istri untuk di dudukan di sebelah sang istri. Tepat setelah Bryan mendudukan Daniel di kursi bayi, Raquel memanjat naik ke pangkuan Bryan.

"Kenapa princess?"

"Kakak nakal, Daddy! Kakak mengambil pitaku!" Rengek Raquel meminta pembelaan.

Bryan menoleh ke arah pintu ruang makan. Disana putra sulungnya tengah berjalan dengan tas milik Raquel di tangannya dan tas miliknya yang tersampir di bahunya. Anak laki-laki berusia delapan tahun itu memiliki garis wajah yang sangat mirip dengan sang ayah ketika masih kanak-kanak.

"Sam..." Bryan memanggil putranya.

"Aku tidak mengambilnya, Dad. Raquel membuangnya. Aku hanya memungutnya," ujar Samuel dengan senyum geli dan jahil di wajahnya.

Jessica hanya bisa menggeleng pelan dan menyuapi putra bungsunya. Richardo anak yang cukup pandai. Meski usianya baru menginjak tiga tahun, anak itu sudah bisa makan sendiri meski masih berantakan. Karena itulah, saat ini Richardo tengah menolak tangan ibunya yang menyuapinya makan. Jessica menghela kecil dan meletakan mangkuk kecil dan sendok kecil itu di depan Richardo.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang