17. The Same as You

11.4K 514 5
                                    

Bryan berdiri di depan meja belajarnya. Dia mengetik beberapa baris kalimat di laptopnya sebelum beralih duduk di kursi dan mengetikan sesuatu di keyboard-nya. Bryan mencetak beberapa lembar kertas dan mematikan laptopnya.

"Hhh!" Bryan menghela berat seusai membaca semua isi kertas itu lebar demi lembar.

Bryan memejamkan matanya. Dia mendesah kecil. Dia kembali membaca tulisan di kertas itu. Semua dia baca dengan teliti sampai berulang-ulang kali seolah takut ada yang terlewat dari otaknya. Bryan bahkan tidak menyadari kalau, kini seseorang sudah berdiri di belakangnya.

Bryan tersentak saat tangan halus itu menyentuh lehernya. Bryan menoleh dan mendapati wajah cantik itu tengah menatapnya dengan senyum kecil di bibirnya. Padahal tadi sosok itu tengah terlelap saat dia tinggalkan di kamar sebelah.

"Aku mengagetkanmu?"

Bryan menggeleng pelan. Dia menggeser kursinya dan menarik tangan yang sedari tadi bertengger di bahunya.

"Apa yang kamu baca?" Tanyanya lagi setelah dia duduk dengan sempurna di atas pangkuan Bryan.

"Hanya hal kecil..."

Jessica mengangguk. Dia memilih menyandarkan kepalanya di bahu Bryan. Jessica tahu pria di sampingnya ini tengah berbohong. Jessica hanya belum yakin apa dia punya hak penuh untuk meminta kejujuran pria di sampingnya.

"Baby..."

"Hm?"

"Kamu tidak penasaran dengan apa yang aku baca?"

"Tentu saja penasaran..."

"Kenapa tidak bertanya lagi padaku kalau begitu?"

Jessica menggelengkan kepalanya. "Kamu sudah menyelamatkan, melindungi dan menjadikan aku milikmu saja, aku sudah sangat berterima kasih padamu. Untuk apa aku menuntut sesuatu yang belum pasti akan aku dapatkan..." jawabnya pelan.

Bryan mengerutkan keningnya. Dia bisa mendengar keraguan dari ucapan Jessica. Jessica seolah berpasrah pada apapun yang Bryan katakan dan dia tidak suka hal itu.

"Hey..." Bryan menarik dagu milik kekasihnya agar menatapnya.

"Jangan bilang begitu! Kamu tidak dengar apa yang aku ucapkan tadi sebelum kamu terlelap?"

Jessica mengangguk kecil. "Aku mendengarnya."

"Kalau begitu kenapa kamu berucap begitu?"

Jessica hanya diam saja. Dia tidak tahu harus membalas apa.

"Listen Baby, when I said You're mine that's also mean I'm yours, Baby..."

Jessica masih berdiam. Dia tidak berucap atau mengatakan apapun.

"Jangan lagi kamu berpikir kamu tidak punya hak untuk menanyakan apapun padaku! Kamu berhak. Sangat berhak!" Ujar Bryan lagi.

Jessica memeluk Bryan erat. Dia menelusupkan kepalanya ke leher Bryan.

"That's tickles, Baby." Ujar Bryan saat Jessica mengendus lehernya.

"Rrrmmhhh... Baby, stop..." Bryan menggeram kecil. Dia menjauhkan sedikit badan Jessica.

Dia mengusap pipi Jessica ketika gadis itu mencebik kesal.

"Don't be angry, Baby!" Ujar Bryan sembari mengecup kening Jessica.

"Aku hanya tidak mau "merusak"mu, Baby..."

Jessica diam dan mengerutkan keningnya dengan heran. Bryan terkekeh. Dia menarik Jessica dan memeluknya. Membiarkan kepala Jessica berada di dadanya. Jessica bisa mendengarkan detakan jantung Bryan yang tidak terlalu tenang. Padahal, dia yakin bjasanya jantung Bryan berdetak dengan sangat tenang dan teratur.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang