62. Tunggu Saja!

9K 405 18
                                    

Pernahkah Bryan mengatakan kalau gadisnya sangat cantik seperti seorang bidadari? Kalau belum biarkan Bryan mengakuinya sekarang. Bryan ingin sekali mengklaim gadis itu sebagai miliknya seumur hidupnya.

"Iya, kan kak?" Sayup-sayup suara Chea sang adik yang sedang bertanya pada Jessica membuat Bryan tersenyum.

Bryan memutuskan berjalan menuju ke studio tempatnya melakukan pemotretan. Bryan mengerjakan pekerjaannya dengan senyuman manis di bibirnya. Berada di satu gedung yang sama dengan gadisnya bisa membuat dia tersenyum sepanjang hari.

"Tolong pose yang romantis sedikit Mike." Ujar sang juru foto.

Bryan ingin sekali mendorong jauh badan perempuan yang sudah menempel padanya. Jika bukan karena pekerjaan dia akan menyingkirkan perempuan di depannya dengan cepat.

"Berikan aku istirahat sejenak." Ujar Bryan.

Bryan keluar dari set dan duduk di salah satu kursi. Dia meneguk air mineral di meja. Bryan menajamkan pendengarannya saat salah satu make-up artist mengatakan hal yang membuatnya tertarik.

"Iya, memangnya kamu tidak tahu?"

"Apa?"

"Ada seorang gadis cantik yang dibawa Ana ke studio untuk menemaninya."

"Oh ya?"

"Benar. Bahkan karena dia sangat cantik, Reinhard sampai mendekatinya. Kata Rein gadis secantik dia langka di dunia.."

"Ada-ada saja!"

"Memang, Rein sedang berusaha mendapatkan nomor ponsel gadis itu."

Telinga Bryan terasa panas mendengar pembicaraan itu. Bryan segera berdiri dan beranjak dari studionya. Dia tidak peduli jika saat ini sang juru foto memanggilnya berkali-kali. Bryan melangkahkan kakinya ke studio sang adik. Langkah Bryan semakin cepat saat mendengar suara gadisnya yang sayup-sayup menolak seseorang.

Tangan Bryan terkepal erat saat melihat adik dan gadisnya tengah memaksa agar pria yang digadang-gadang akan menyaingi Bryan untuk menyingkir. Dan pria itu dengan tidak tahu malunya menggenggam lengan atas Jessica atau malah mencengkramnya karena Bryan bisa melihat gadisnya tengah meringis

Plak!

Bryan menepis tangan pria itu dengan keras. Dia menarik lengan Jessica dengan lembut agar gadis itu berdiri di belakangnya. Bryan menatap tajam pria di depannya.

"Apa masalahmu, bro?" Tanya pria itu santai.

"Kau tanya apa masalahku?"

Bryan merasakan tangan Jessica meremat sedikit lengannya. Bryan tahu gadisnya takut tapi, bukan padanya.

"Masalahku ketika kau menggoda, menyentuh dan membuat gadisku takut!" Ujar Bryan dengan datar.

Semua orang disana tercengang mendengar ucapan Bryan. Terlebih mereka selama ini mengira Ana adalah kekasih Bryan. Bryan masih menatap datar dan tajam pria di depannya.

"Aku sarankan kau pergi sebelum kesabaranku habis." Ujar Bryan.

Bryan menolehkan pandangannya pada William yang memang selalu mengikuti adiknya kemanapun sang adik pergi.

"Bawa adikku pulang Will!" Ujar Bryan.

"Kak.." Chea hendak protes tapi, dia urungkan. Chea paham betul menolak keinginan kakaknya saat ini hanya akan membuat kakaknya semakin marah.

Toh, pekerjaan Chea sudah selesai. Jadi, Chea menurut dan pergi dengan William keluar dari studio itu. Jessica masih berada di belakang Bryan. Menggenggam erat lengan Bryan.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang