72. Their Anger (part 2)

7.5K 449 51
                                    

"Kau yang memintanya! Kalian para Dimitry sangatlah sombong! Kita lihat berapa lama kau bisa bertahan!"

Bryan heran dengan ucapan pria itu. Namun, tak berapa lama, dia langsung merasakan sesuatu menghimpit paru-parunya, begitu pula lehernya yang serasa dicekik hingga menutup laju napasnya. Bryan langsung tahu pria itu memberikan Bryan sesuatu yang terbuat dari Almond.

Bryan mulai kesulitan bernapas. Selain itu, kulit Bryan sedikit memerah. Bryan berusaha mengambil napas untuk dirinya dan sialnya, semakin Bryan berusaha, semakin sedikit udara yang dia dapatkan. Mata Bryan terpejam karena rasa sesak yang dia rasakan.

'Dad...' hanya satu panggilan itu yang terlintas di kepala Bryan.

Klek!

"Ryan, kamu sudah ba-" ucapan itu terhenti lantaran dia melihat keadaan di depannya.

Sementara semua orang di kamar itu sedang menatap ke arah pintu dimana enam orang pria sudah berdiri disana. Bryan membuka matanya dan melihat sosok yang sedari tadi terlintas dalam benaknya.

"Dad..." panggil Bryan kecil dengan napas terengah pula.

Bryan dan para pria disana bisa melihat raut wajah pria di ujung pintu kamar Bryan berubah. Senyum di bibir tebal itu berubah menjadi garis lurus, sedangkan tatapan matanya menyorot tajam. Rahang pria itu mengetat dengan gigi yang bergemelatuk menahan amarah. Di depan matanya sendiri dia melihat putranya ditahan oleh dua orang dengan kondisi yang lumayan babak belur juga kesulitan bernapas. Sementara, di sudut lain kamar dia melihat calon menantunya pingsan dengan wajah yang terdapat beberapa memar.

"Kalian baru saja mengambil tiket menuju pintu penyiksaan..." gumam Ren yang masih bisa terdengar semua orang disana.

Para pria yang menahan Bryan langsung melepaskan anak itu hingga badan Bryan merosot turun ke lantai dan Bryan terbatuk kecil berkali-kali akibat kesulitan mengambil udara untuk bernapas.

"Aku berikan satu menit bagi kalian untuk menjelaskan apa yang kalian lakukan pada putraku!" Desis Dario.

Mereka tidak berani menjawab. Melihat perubahan dari raut wajah Dario membuat mereka sadar kalau mereka dengan bodohnya sudah melanggar peraturan penguasa dunia malam. Alexander.

Keempat pria yange merupakan anggota the kings langsung meregangkan otot tangan mereka dan langsung menghajar para pria itu dengan mudahnya. Dario langsung mengangkat badan Bryan yang sudah terbaring di lantai, sementara Kanato menghampiri Jessica dan memeriksa keadaan putri angkatnya itu.

"Bryan... wake up!" Panggil Dario sembari menepuk-nepuk pipi anak itu.

Tidak adanya respon dari Bryan, pergerakan rongga dada Bryan yang bergerak dengan lambat, suara tarikan napas Bryan yang berat juga lambat, dan juga kulit Bryan yang sedikit memerah membuat Dario langsung mengeluarkan obat alergi milik Bryan dari saku jasnya.

"Alex berikan tiga butir obat itu pada Bryan!" Ujar Kanato yang sejak tadi sudah mengetahui keadaan Bryan hanya dengan melihat bagaimana anak itu bernapas tadi saat Dario membuka pintu kamar.

Dario menuruti ucapan Kanato. Dia memasukan obat itu ke mulut Bryan tapi, semua obat itu tidak tertelan oleh Bryan.

"Kanato!!!" Panggil Dario dengan cepat.

Sontak saja Kanato langsung berlari.ke arah Bryan. Dia memeriksa Bryan dengan teliti, lalu dia mengeluarkan suntikan dan seampul botol berisi obat alergi. Kanato melepaskan dasinya dan mengikat dasi itu dengan kencang di lengan atas Bryan. Dia langsung menyuntikan cairan penawar alergi itu pada Bryan dan melepaskan ikatan dasinya setelahnya.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang