21. Bryan's Wish

10.8K 514 31
                                    

"Dia harus mati!!" Desis Bryan membuat semua orang terkejut setengah mati.

Bryan benar-benar menyeramkan. Chea dan The Devils sudah kehabisan cara untuk menenangkan Bryan. Akhirnya Chea melirik gadis yang masih terduduk di belakang sang kakak. Gadis yang menjadi korban bully.

"Kak..." panggil Chea lagi.

"Kalau kakak masih menghajar dia, bukankah gadis itu akan semakin lama terluka? Sepertinya dia sudah tidak sadarkan diri."

Tangan Bryan terhenti di udara saat Chea mengatakan kalimat terakhir itu. Bryan langsung melepaskan siswa itu dan berbalik. Benar saja siswi itu kini menundukan kepalanya. Bryan kembali berjongkok, dia mengangkat kepala siswi itu.

"Jess..." panggil Bryan pelan.

"Jessie..." panggil Bryan lagi.

Setiap Bryan memanggil gadis di depannya seisi kantin berbisik mempertanyakan bagaimana Bryan bisa mengenal gadis itu.

"Jessica..." panggil Bryan lagi.

"Jessica Reina!" Bryan memanggil agak keras.

Semua orang terkejut saat Bryan memanggil lengkap nama gadis itu. Bryan menatap lekat gadis di depannya, gadisnya.Bryan melihat kening sang gadis sedikit berkedut sebelum dia membuka matanya. Bryan menghembuskan napasnya dengan sedikit lega. Bryan terkejut saat melihat airmata sang gadis turun dari mata indah yang sewarna dengannya itu. Bryan langsung mendekap gadisnya.

"Kamu bohong..." gumam Jessica.

"Maaf. Aku benar-benar minta maaf." Ujar Bryan.

Tidak dipungkiri The Devils merasa cukup terkejut melihat kakak mereka bersikap seperti itu. Memeluk seorang gadis di depan umum hanya karena gadis itu menangis? Hal yang tidak akan pernah Bryan lakukan tentu saja.

"Pembohong! Kamu bohong!" Isak Jessica.

Bryan mengeratkan pelukannya. Dia turut merasa sakit saat Jessica menangis dengan isakan yang memilukan hati. Bryan merasakan dadanya nyeri saat dia mendengar isakan itu.

"Maafkan aku, baby... aku benar-benar minta maaf." Lirih Bryan.

Gadis itu terisak tapi, mengangguk kecil dalam pelukan Bryan. Dia menarik bagian belakang seragam Bryan dengan erat. Tidak peduli jika cengkramannya pada kemeja milik Bryan akan meninggalkan kusut disana, dia meremat kuat kemeja Bryan.

"Ssshhsss... jangan menangis lagi! Sudah Baby... aku minta maaf. Ini tidak akan terjadi lagi..."

"Sakit, Ryan..."

"Maaf." Ujar Bryan tulus. Dia benar-benar merasa bersalah.

Bryan menjauhkan badan Jessica, dia mengusap sisa airmata di pipi Jessica dengan perlahan. Jessica meringis kecil saat tangan Bryan menyentuh kulit pipinya yang tergores oleh kuku tangan senior-seniornya. Bryan sendiri hampir menangis saat melihat wajah gadisnya penuh luka seperti saat ini.

"Kita ke rumah sakit ya..." ajak Bryan tapi, Jessica nenggelengkan kepalanya.

"Baby.." pinta Bryan dan Jessica tetap menggelengkan kepalanya.

"Pulang ya... kita pulang, okey?" Ajak Bryan lagi dan kali ini Jessica mengangguk.

Bryan menarik tangan Jessica untuk bertaut di lehernya sementara salah satu tangan Bryan melingkar di punggung anak itu dan satu lagi dia selipkan di lipatan lutut Jessica. Bryan menggendong Jessica dan berdiri. Jessica hanya menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Bryan. Bryan mengecup kecil pelipis Jessica.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang