115. Well, She Already Is Fell In Love

7K 426 19
                                    

Bryan masih berdiam, menunggu Raiden lebih tenang. Dia tahu Raiden bukan anak manja dan cengeng. Meski secara kesehatan fisik dia tidak terlalu kuat tapi, Raiden anak yang mandiri dan tidak pernah bermanja pada Bryan. Bryan menyayangi anak-anaknya dengan takaran yang sama tanpa membedakan. Jelas saja, saat ini Bryan akan lebih mementingkan Raiden dari pada mengurus biang permasalahannya.

"Kenapa jagoan? Beritahu daddy ada apa?"

Raiden menangis. Suara napas Raiden yang sesenggukan cukup keras di telinga Bryan. Napas Raiden sampai tidak teratur karena tangisnya. Meski tidak bersuara seperti Raquel ketika menangis, Bryan tahu putranya sangat sedih.

"Tidak apa, jagoan. Ada daddy disini, jangan takut lagi, hm," ujar Bryan menenangkan Raiden.

Raquel yang baru datang dengan tangan yang menggenggam tangan Samuel sampai berhenti melangkah dan terkejut saat melihat Raiden berada dalam balutan jas sang ayah dan tengah menangis sambil memeluk sang ayah. Jacob yang datang dengan Pamella, Lean dan Jeanna juga terkejut.

"Sudah Raiden, jangan menangis lagi! Ada yang sakit? Kalau ada yang sakit, beritahu pada daddy. Jangan menangis lagi, jagoan! Nanti kamu sakit kalau kamu menangis terus," ujar Bryan.

"Ada apa?" Tanya Jacob.

Bryan hanya diam. Dia tidak menjawab ucapan Jacob. Dia masih mengusap punggung Raiden dengan lembut.

"Daddy..." suara cempreng itu membuat Jacob mendongakkan kepalanya. Francesca putri kecilnya ada disana.

Jacob mengangkat putrinya ke dalam gendongannya. Dia mencium pipi putrinya dengan sayang.

"Hey, princess daddy yang paling cantik,"

Francesca tertawa lepas. Anak yang lebih tua setahun dari Samuel itu membisikan sesuatu di telinganya. Sesuatu yang membuat Jacob terkejut.

"Sayang, kamu tidak bercanda, kan?" Tanya Jacob.

"Tidak Daddy, Cessie serius. Miss Cella menyiram Raiden tadi. Cessie lihat sendiri saat Cessie mau ke toilet. Dia bilang, Raiden itu sepertinya bukan anak kandung uncle Ryan. Dia bilang mana mungkin anak uncle Ryan tidak bisa berolahraga, sementara Samuel dan Raquel sangat lincah dan sehat," ucapan polos itu membuat Bryan terkejut dan marah.

"Aku rasa akan ada iblis pengganti Rio yang akan keluar sebentar lagi," ujar Lean pada Jeanna yang masih terdengar oleh Jacob dan Pamella.

Bryan memendam kemarahannya untuk sejenak. Dia mengusap sayang kepala anaknya.

"Raiden jangan percaya hal itu. Raiden sama seperti Raquel. Uncle Kanato yang membantu mommy mengeluarkan Raiden dari perut mommy. Raiden itu anak daddy dan mommy,"

Raiden mengangguk kecil. "Raiden tahu daddy. Daddy sering memperlihatkan pada Raiden foto-foto Raiden dan Raquel,"

"Lalu kenapa kamu menangis, sayang?"

Raiden diam saja. Bryan sengaja mengeraskan suara saat dia mengucapkan lerihal kelahiran Raiden dan menegaskan Raiden adalah putranya. Anaknya yang berada dalam kandungan yang sama dengan Samuel dan Raquel. Berada dalam kandungan Jessica, istrinya.

"Sayang, beritahu daddy ada apa?"

"Raiden takut daddy,"

"Takut apa? Daddy disini, kamu tidak perlu takut,"

"Mereka jahat, daddy. Raiden tidak mau sekolah lagi,"

"Mereka siapa?"

"Mereka semua,"

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang