7. Let's Go Home

11.5K 525 6
                                    

Duagghh!

Bryan merasakan rasa sakit yang menjalar di punggungnya. Dia sedikit meringisa sebelum berdiri dengan tegaknya disana seolah pukulan itu bukanlah apa-apa. Padahal, dia yakin akan ada bekas memar yang besar disana besok.

"Hahaha... segitu doang kemampuan lo?" Suara tawa dan sindiran itu membuat Bryan mengalihkan pandangannya ke arah orang yang memukulnya.

"Sam Deandro Bark..." desis Bryan disana saat melihat sosok itu.

"Jadi, karena lo gak berani melawan.gue sendiri, lo bawa mereka-mereka ini?" Tanya Bryan.

"Ya... kita cuma memakai prinsip the enemies of my enemy are my friends... kenapa? Kaget?"

Bryan tidak terlalu kaget sebenarnya. Dia hanya takut pada sesuatu. Jika mereka semua ada disini, maka itu artinya mereka siap melawan Bryan. Dan itu juga berarti mereka sudah menyiapkan segudang rencana untuk melawan Bryan selain dengan Michelle tentu saja.

'Sialan! Bagaimana kalau mereka membawa dia juga?' Pikir Bryan

Bryan memastikan tidak ada yang akan menyadari sosok itu. Mereka tidak pernah tertangkap mata sedang bersama.

'She'll be fine...' batin Bryan meyakinkan dirinya

'Oh... come on Bryan! Focus! You need to safe you little sister'

Bryan melihat Michelle sudah banjir air mata. Jelas saja Bryan akan menyelesaikan mereka dengan cepat.

"Michelle..." panggilnya pada adiknya.

Michelle mengangkat kepalanya melihat sang kakak tersenyum lembut padanya.

"Kamu percaya sama kakak, kan princess?"

Michelle mengangguk.

"Tutup mata dan hitung sampai lima puluh ya princess.. jangan dibuka matanya! Lalu, sekalian juga..." Bryan mengarahkan kedua tangannya menutup kedua telinganya dan Michelle mengangguk paham.

Michelle berjongkok di sebelah kedua orang yang menyekapnya. Dia menutup kedua telinganya rapat dan menyembunyikan wajahnya di balik lututnya. Michelle memejamkan mata dan mulai berhitung dengan keras. Bryan tersenyum puas, dengan begitu dia tidak perlu khawatir adiknya akan melihat dia menghabisi seseorang.

Jduaghhh!!

Bryan menendang tengkuk Sam hingga anak itu pingsan. Biarkan saja jika aSam pingsan. Dia maju dan melawan mantan teman-temannya semasa taman kanak-kanak dulu. Dia masih mengingat dengan jelas semua itu! Dia akan membalas dendam pada mereka yang sudah membuat ayahnya mulai menyakiti dirinya sendiri.

Ya. Bryan menyelidiki semua tentang ayahnya dan baru menyadari kalau kebiasaan berbahaya milik ayahnya itu baru terjadi setelah kejadian dimana ayahnya melihat dia terbully di depan kedua matanya sendiri. Sebelum itu ayahnya hanya mengalami panic attack, tidak sampai melukai diri sendiri. Tapi, karena kejadian itu, Dario mempunyai kebiasaan baru. Melukai dirinya sendiri saat dia merasa bersalah pada Bryan.

'Kalian membuat ayahku berubah seperti itu! Aku pastikan aku akan menghabisi kalian!!!' Batin Bryan meraung.

"Lo bakal mati hari ini!" Ujar anak-anak itu.

Bryan dengan santainya mendekat ke arah mereka. Seringaiannya terkembang dan sempat membuat beberapa dari orang-orang itu bergidik.

"Let me tell you a little things about me..." ujar Bryan.

Bryan menghajar satu orang di depan dengan menendang dada anak itu hingga terjungkal, sementara tangannya melemparkan pisau kecil dari dalam saku jaketnya.

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang