75. Burn The House!

8.1K 395 41
                                    

"Karena semakin hari ayahmu semakin tidak berperasaan dalam menghabisi musuhnya yang berani menyentuhmu!" Ujar Lean.

"Mau lihat apa yang ayahmu lakukan?" Tanya Ren.

"Uncle merekamnya?"

Ren mengangguk kecil. Dia meletakan sebuah cip kecil di nakas Bryan.

"Lihat saja kalau kamu mau tahu bagaimana kejinya ayahmu."

Bryan menatap cip di atas nakasnya.

"Akan aku lihat nanti."

"Aku sungguh-sungguh mengatakan hal tadi Bryan." Ujar Lean.

"Ayahmu sudah sangat melewati batas dalam menghajar musuhnya." Sambungnya.

"Kami keluar dulu. Jangan lupa makan malam dan istirahat Bryan!" Ujar Daverick.

Bryan mengangguk kecil dan mengucapkan selamat malam pada paman-pamannya sebelum keempat orang pria itu keluar dari kamarnya. Bryan berdiri. Dia mengambil cip itu dan mengambil laptopnya. Bryan menyalakan laptop keluaran terbaru hasil pabrikan Victorious Corporation, milik Ren. Bryan memang sengaja dibelikan laptop baru itu. Mereka tahu atau lebih tepatnya, ayahnya tahu kalau putranya sangat menyukai barang baru terutama pada bidang teknologi. Karena itulah, Dario memberikan laptop itu pada putranya. Dan Bryan memiliki laptop yang berbeda di setiap kamar di mana dia tinggal. Baik itu di mansion Dimitry, Xav mansion, ataupun Xav manor.

Bryan menempelkan cip itu pada kotak kecil yang berada di sudut atas latopnya. Laptop tanpa keyboard dan memiliki layar berupa layar sentuh. Lalu keyboardnya? Keyboard pada laptop ini berupa keyboard yang seperti hologram. Dia akan keluar dengan sendirinya ketika Bryan membuka applikasi yang memang membutuhkan keyboard. Sebuah lingkaran kecil akan bertindak seperti proyektor dan keyboard itu akan keluar. Keyboard transparant seperti hologram. Namun sensornya tidak diragukan lagi. Butuh waktu tiga tahun untuk merampungkan laptop di tangan Bryan ini.

"Baiklah, mari kita lihat apa yang dimaksudkan oleh uncle Lean." Gumam Bryan sembari menekan video yang dimaksud Lean.

.........

Somewhere in Vicel city, Kanzpia, five days ago.

Dario turun dari mobilnya dan melihat anak buahnya sudah berhasil membersihkan jalannya untuk memasuki mansion besar di depannya.

"Frans dan keluarganya ada di dalam, sir." Lapor salah satu anak buah Winson.

Dario melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana. Dia melihat baik pelayan, pengawal dan beberapa orang pegawai disana sudah ditangani oleh anak buahnya.

"Kenapa para pelayan itu juga ditahan?" Tanya Dario saat dia melihat pelayan yang semua perempuan.

"Mereka melawan dan menyerang kami, sir. Mereka melindungi tuan mereka juga."

[KDS #3] Ma Belle CibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang