Gue suka sama lo!

41.5K 3.9K 466
                                    

Creekk...pintu rumah Ares terbuka dengan bunyi derit nyaring,Ares langsung masuk diikuti Ruth di belakangnya.

"Jangan masuk!" tukas Ares galak,tapi Ruth gak peduli.

"Duh seneng banget bisa ke rumahhh!"

"Bareng Ares lagi.."

"Ck,berisik" Ares lantas masuk ke kamar.

Sebenarnya rumah ini bisa di bilang kokoh,cuma yang buat tua dan usang itu cat di dindingnya yang udah agak kusam.Mana peduli Ares tentang itu.

Di tambah lagi kondisi yang berantakan,tapi mari maklumi karena ini tempat tinggal cowok dan cowok itu adalah Ares.

Ruth menghempaskan diri di atas kursi kayu bercat minyak sambil masih meneliti sekelilingnya.Ares yang tadi melempar tasnya ke kamar balik ke luar.

Ia duduk di depan Ruth dengan gitar di pangkuannya.Ares fokus memainkan gitarnya tanpa peduli tatapan terpesona Ruth di depannya dari tadi.Ruth makin cemberut merasa Ares cuek bebek.

"Katanya mau tidur" komentar Ruth sambil merapikan baju seragamnya.

"Ohh gue ngerti.."

"Pasti mau main gitar buat gue kann??"

"Ayo ngaku aja ress,gak usah gengsi"

"Bisa diam gak?" kata Ares kesal.

Ruth sekarang benar-benar kepanasan,pakai baju putih ngepas badan dan rok pendek di atas lutut seharian ini membuatnya risih dan gerah.

Ruth membuka dua kancing teratasnya sambil mengipas-ngipasi dadanya yang benar-benar hot.

"Buka baju lo" perintahnya tiba-tiba dengan wajah serius tepat di depan wajah Ruth,seketika mata Ruth melebar.

Jangan pikir orang sekaku dan sedingin Ares gak punya nafsu ya.Dia masih laki-laki.

"M-mau ngapain..."

"G-gue belum siap.." sekarang Ruth sudah pasrah dan menutup matanya kuat-kuat,nafasnya ngos-ngosan kayak habis lari marathon,jantungnya mungkin udah duluan sampai ke garis finish karna kecopotan dari rongga dadanya.

Nggak nggak!!Gue emang pengen dicium sama cogan,tapi bukan sekarang!Gue belum siap!!

Buyaran Ruth langsung terhenti karena sesuatu yang menutupi kepalanya.Sesuatu seperti kain.

Ruth membuka mata perlahan dan mendapati sehelai baju di atas kepalanya.Ares udah ngilang dari tadi,mungkin di kamarnya.

Dan,jadi tadi Ares Cuma mau nawarin baju toh? Oalahh,Ruthnya aja yang kegeeran.Dasar Ruth.

"Ni bajunya gue pake nih Res?"ujar Ruth keras dari luar kea rah pintu kamar Ares yang terbuka sedikit.

Ares tak bersuara,Ruth mencibir sambil meneliti besarnya kemeja hitam itu.Besar banget ya,sampai ke atas lutut beberapa senti,lengannya seakan mampu menyaingi panjang kedua tangan Ruth.

Ia melangkah menuju kamar mandi dan kembali dari sana setelah sepuluh menit.Ruth agak risih karena kemeja ini sedikit tipis,untungnya hitam.Ruth menaruh seragamnya ke atas tas.

"Res?" panggilnya dari ruang tamu yang lumayan gelap itu,hanya ada cahaya-cahaya kecil yang masuk dari pentilasi.Tapi gelapnya versi siang.

Ares tak menyahut.Ruth menajamkan pendengarannya agar tau apa yang lagi Ares buat.

"Gue ke kamar lo ya?"Ruth memicingkan telinganya lebar-lebar.

"Nggak usah!" sahut Ares kemudian dengan suara super berat.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang