Hari ini benar-benar panas,entah warga Indonesia yang lebay atau neraka emang benar-benar bocor,entahlah.Kepanasan ini membuat Bagas yang saat ini lagi main game di kelasnya gak tahan,suasana kelas benar-benar ramai,bukan waktu yang bagus untuk fokus ke depan dan mengerjakan tugas dari dosen saat hawa panas yang sampai begini parahnya.
Tiupan AC di dinding udah gak berguna lagi,mati aja lo sana.
Dipo yang duduk di samping Bagas asik membaca komik,dan 87% orang lainnya di kelas gak ada yang peduli dengan tugas yang baru saja di berikan.
Bagas kalah lagi untuk yang ke-4 kalinya.Mungkin.
"Anjengg,asuuu,asu lu asu asuuu!"serunya ngamuk sambil memukul-mukul bahu Dipo.
"Heh bangsat,sembarangan mukul lu tai!"Dipo membalas pukulan Bagas dengan heboh.
Kegiatan pukul-memukul nan romantis itu terhenti karna Ares datang ke kelas dan menghampiri kedua kunyuknya ini,dengan tas di tenteng sebelah dan wajah datarnya.
"Nape lu?"Tanya Bagas heran ngeliat muka Ares yang kayak orang mau mati itu.
"Cabut"ajak Ares malas sambil menatap seisi kelasnya Dipo dan Bagas.
"Yuk yuk!"seru Dipo bersemangat mengemasi isi tasnya.
"Heh tugas lu mana haa?"sahut Bagas lagi.
"Jangan sok rajin lu Susanto,dari tadi lu maen game mulu"kata Dipo menoyor kepala Bagas."Gak pake lama"Ares yang udah bête itu duluan melangkah,diikuti Dipo dan Bagas yang cepat-cepat mengemas isi tasnya,sebenarnya emang gak ada isinya sih,formalitas doang.
Ketiga cowok itu melangkah ke belakang kampus,menuju jalan tikus yang biasanya dilewati anak-anak kampus yang akan bolos agar gak ketahuan.
Sebelumnya kedua teman Ares itu singgah sebentar di warung Mang Tejo,warung favorit anak-anak berandalan di kampus,begitulah seperti yang diketahui oleh mahasiswa kebanyakan.
Ares yang diam saja ikutan duduk tanpa memesan minuman atau pun makanan.Ia merogoh tasnya,mengambil hp nya dan menekan beberapa nomer gak jelas lalu menempel hpnya itu ke telinganya.Tuuuttt....tuutttt...
"Ares!!"
" Duh tumben banget Ares nelpon!!"
"Ini gue gak mimpi kan iyakan?? Kangen yaa atau mau ketemu,atau mau ngajak jalan,iya iya gue mauuu!!" seru suara cempreng yang nyaring dari seberang sana tanpa bernafas,sehingga Ares harus menjauhkan hpnya dari telinga.
"Lo dimana"ujar Ares tenang tanpa ada nada bertanya.
"Di hatimuuu"serunya lagi sok imut,Ares mendengus kecil.
"Ares dimana?"
"Gue di luar kampus,sama Dipo Bagas"ujar nya sambil memperhatikan tingkah kedua sobatnya yang dari tadi heboh main game di hp Bagas,entah game beneran atau bokep.
"Ha??gak kuliah???"
"Nggak"
"Jangan macem-macem ya,jangan lirik sana sini,awass!!" kata Ruth.
"Lo mau apa?"
"Hah? Maksudnya?" Ruth memeriksa kupingnya takut salah dengar,Ia terlihat sedikit kaget,banyaknya senyam-senyum sendiri.
"Gue nanya lo mau apa"kata Ares lagi ketus.
"Hm..terserah deh"
"Lo mau kecoa?"
"Ihh bukan gitu Ares!!"
"Makanya gue nanya tadi lo mau apa"
"Ya Ares pikir sendiri dong,harus ngerti gue mau apa"jawab Ruth.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ares. Preman kampus. Dingin, sedingin musim salju di Antartika. Skeptis dan kasar, tidak peduli pada siapapun. Ruth. Anak SMA. Cerah, secerah musim panas di Jepang. Hiperaktif dan konyol, naksir berat dengan Ares. Ini tenta...