Sore ini Ares tidak ada jadwal kuliah,sebenarnya ada sih cuma dosen yang mengajar saat ini adalah Bu Sinta.
Ares benar-benar merasa punya dendam kesumat sama si dosen tua itu.
Jadi daripada dia diskors lagi atau barangkali dikeluarkan lagi dari kelas,mendingan dia gak usah masuk sekalian,biar itu dosen gak kecapean ngomel-ngomel.
Ares menatap dirinya di cermin selama beberapa menit.
Ia menyugar rambutnya yang panjangnya udah setengkuk itu.
Acak-acakan dan berantakan,wajah nya juga masih berbekas kebiruan,Ares sampai lupa darimana saja dia mendapatkan memar diwajahnya itu.
Cowok itu kembali menyisir rambut hitamnya kebelakang dengan jari-jari tangannya yang panjang,lalu menghembuskan nafas berat.
Ia merindukan rokok,tapi saat ini rasa candunya itu sudah tidak terlalu berat lagi,entah lah apa alasannya.Yang jelas itu yang Ares rasakan.
"Po" panggilnya kepada Dipo yang saat itu sedang nonton tv di kursi.
"Hm" sahut Dipo sibuk mencari channel sepak bola.
"Motor lo pake gak?" tanya Ares sambil membuka baju.
Ia melemparnya sembarang ke dalam keranjang lalu mendudukkan diri di samping Dipo.
"Nggak sih.Kenapa mau pake lo?" tanya Dipo balik,masih fokus ke layar tv di depannya.
"Iya" jawab Ares pendek.
"Mau kemana lo tumben-tumbenan pake motor,biasanya gue tawarin juga lu nolak?"
"Potong rambut" jawab Ares singkat.
"Yakin cuma potong rambut doang??" Dipo memicingkan matanya ke Ares.
"Hm... Gue tau nih.. Pasti mau..."
"Ck,gak usah banyak bacot!" potong Ares yang langsung beranjak menuju kamar mandinya.
Dipo hanya terkekeh sendiri menyaksikan Ares yang tampak kikuk.
Dipo kembali sibuk menonton sepak bola yang kebetulan didapatnya,namun sedetetik kemudian Dipo tersadar akan sesuatu.
Secepat kilat cowok itu mengambil ponselnya yang ada di atas meja.
To Ruth : Ruth,Ares mau pergi tuh.Mau temenin gak?
Sekitar lima menit cepatnya,ada pesan masuk.
Ruth : Hah??? Seriusan lo Po?! Kemana dia??
Dipo mengetik cepat sambil mengawasi kalau-kalau ada Ares yang tiba-tiba muncul.
To Ruth : Serius gue elah,katanya sih mau potong rambut.Lu tau kan rambut tu bocah udah panjang.
Belum sampai satu menit pesan Dipo terbalas lagi.
Ruth : Iya juga sih.Oke-oke,kalau misalkan dia udah siap,kabarin gue!
To Ruth : Emang lo tau dimana tempatnya?
Ruth : Ya enggak lah
To Ruth : Loh trus gimana caranya lo ikut?
Ruth : Gampang lah,lo kabarin aja kalau dia udah berangkat.Oke?
To Ruth : Siap Kanjeng!
Ruth : Thanks Po,baik banget lu!! Dapet salam dari Mila katanya!!
Dipo yang mukanya santai-santai aja tadi menatap ponselnya kini terhenyak.
Mila?
Lalu cowok itu tersenyum sendiri kayak orang gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Ares. Preman kampus. Dingin, sedingin musim salju di Antartika. Skeptis dan kasar, tidak peduli pada siapapun. Ruth. Anak SMA. Cerah, secerah musim panas di Jepang. Hiperaktif dan konyol, naksir berat dengan Ares. Ini tenta...