Awkward

31.5K 2.4K 462
                                    


___

Kau adalah sebagian jiwaku yang hilang.
Hadir mu di dunia ini seperti sebuah pelangi untukku,
Kau mengubah dunia ku yang gelap menjadi lebih cerah

~ Ares

---oOo---

Beberapa jam sebelumnya...

Ruth menggeliatkan tubuhnya, merenggangkan segala kaki tangannya seperti hal yang biasa orang-orang lakukan saat baru bangun tidur, namun gadis itu melakukannya dengan mata yang masih tertutup.

Sambil menguap lebar ia pun membuka matanya perlahan, menatap langit-langit kamar yang penuh dengan poster Mick Jagger itu.

Ia pun mengulum senyum, tak menyangka bisa tidur senyenyak ini bersama Ares, tidur di dalam pelukannya yang hangat, tidur tanpa melakukan apapun.

Ruth tersadar lalu menoleh ke sampingnya dengan cepat, namun ia tidak mendapatkan sosok Ares disana, sepertinya lelaki itu sudah duluan bangun.

“Res” panggilnya berniat bangkit namun langsung mendadak terhenti.

“Demi anniversary BTS yang ketujuh tahun!!” pekiknya histeris saat mendapati dirinya yang tidak mengenakan baju.

Gadis itu melotot dan hampir jantungan, ditariknya selimut abu-abu tebal itu untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Nafasnya tersengal-sengal, kepalanya menggeleng kuat sambil berdoa agar tidak ada sesuatu yang terjadi tadi malam antara dia dan Ares.

“Plis jangan khilaf…plis…” gumamnya panik sembari melihat memeriksa kembali dengan hati-hati apakah ada baju yang menutupi tubuhnya atau tidak.

“Makasih banyak ya Gusti Agung, Ares gak khilaf rupanya...” Ruth mengelus dadanya lega.

Tubuhnya masih tertutup tank top hitam, meski baju yang ia pakai sudah tidak ada disana, namun ia masih lega karena dirinya tidak naked.

“Eh?? Kok bisa gini??!!!” pekiknya kembali seperti baru menyadari.

“Ares!!!!” teriaknya dari dalam kamar, selimut masih ia pegang erat menutupi tubuhnya total.

“A---“

Sebelum ia kembali berteriak, sosok Ares sudah muncul dengan langkah cepat memasuki kamar, wajahnya panik mengira ada yang membuat Ruth kesakitan.

“AARRGGHH!!” pekik gadis itu lagi melihat Ares yang bertelanjang dada, ia tidak mengenakan baju dan perut serta roti sobeknya pun terpampang jelas.

“Kenapa lagi?” tanya Ares melipat tangan didada dengan tenang.

Ruth membuka matanya yang tadi terpejam, “Ki-kita ngapain aja semalam?” tanyanya salah tingkah, malu, deg-degan.

Ares pun tak dapat menahan tawanya, lelaki itu malah tertawa seringan mungkin mendengar pertanyaan gadis itu, membuat Ruth kembali mengernyitkan dahi.

“Res jawab! Kok gue gak pake ehm…baju sih” ujar gadis itu menggaruk tengkuk.

“Lo lupa ya?” balas Ares dengan tatapannya yang penuh arti.

Membuat Ruth kembali berpikir yang tidak-tidak, “Ares seriusan!!!” rengeknya.

Ares mendengus dan tersenyum kecil, ia mendekat mendudukkan diri di samping Ruth, tangannya bergerak menyentuh kepala gadis itu, mengelus rambutnya dengan pelan sambil tersenyum manis.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang